AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Kamis, 26 November 2009

Aku dan novel "Cinta Asongan"


Aku terlelap setelah sholat Isya'. Masih dengan mukenah yang belum kulepas. dan kuterjaga, lalu tiba-tiba kaget setelah ingan kalau malam ini ada acara MUKER Rayon. Segera kulepas dan kulipat mukenah. ganti kostum lalu go ke gedung Libanon, tempat muker rayonku, Indonesia 4. Sampai disana anak-anak sudah siap. Ustadzahnya sendiri yang sudah datang baru seorang. ya, baru usth. Khodijah Ur. Entah kemana yang lainnya. Mungkin belom pulang kuliah atau sibuk dengan aktifitas lainnya.

MUKER Rayon berlangsung hingga jam tiga pagi. Semalam suntuk aku tidak tidur. Bisa juga ternyata. Selesai MUKER langsung menuju ke KOPDA untuk sahur. Yups, besoknya tanggal 9 dzulhijjah. Disunnahkan untuk puasa Arofah. Besoknya lagi Idul Adha deh. Senengnya........ '-'.

Habis subuh tidur pagi. heheee.... Lalu aku terbangun mendengar deringan telpon. "Luk, arrisalah kholas lamma?" suara Ariyanti dari seberang telepon. waduh! belum kubuat lagi! Yups, surat buta madamat untuk menjadi juri dalam perlombaan kebersihan kamar yang akan dilaksanakan saat hari H idul Adha nanti. Plus beberapa blanko dan selebaran perlombaan yang harus disebarkan hari ini belum kubuat. Tanpa mandi aku langsung go ke kantor DEMA. Ngetik surat plus blanko dll. Alhamdulillah, selesai di print jam setengah dua belas. lama juga ternyata. setelah itu ku segera pergi ke tempat fotocopy La Tansa Roya depan GP 2. Fotocopy di Al-Azhar lagi rusak. Lumayan lama juga menunggu. tapi it's ok, coz menunggu sambil dengerin musik yang lagi diputer. Asik lagunya. Dan semua selesai jam 12 siang. Habis itu ngenet bentar. Mo bilang "Met Idul Adha" dulu buat keluarga di rumah. Terus sholat Dhuhur.

Selesai sholat Dhuhur, liat buku-buku di perpustakaan kamar. Aku lebih berminat kepada novel dan bacaan-bacaan ringan lainnya dari pada buku-buku mata pelajaran kuliah. Satu buku kuambil..... kubaca judulnya dan kubaca sekilas..... "ah, ga menarik!". lantas kukembalikan lagi. dan akhirnya mataku tertuju kepada sebuah novel ukuran kecil berwarna hijau. "Cinta Asongan", novel remaja Islami karya Farid Hamdan Zakky Mubarok. Diterbitkan oleh Mizan, tahun 2005. Buku lama. Sebelum membaca ceritanya terlebih dahulu aku membaca biografi penulisnya di halaman belakang. Ceritanya bagus banget (Menurutku. Kalau kamu ga setuju ya terserah. Suka-suka!). Ketika membaca halaman pertama aku merasa sedih dan terharu. Yang pasti isinya buka cerita roman picisan yang sering diceritakan dalam novel-novel selama ini. Isinya lebih banyak menyinggung tentang kehidupan. Itu yang aku suka. Hebat. Aku suka watak sosok tokoh utama dalam cerita tersebut. Ada ga ya orang yang seperti itu? Cerita berakhir dengan sedih. sad ending. Tokoh utama meninggal. Aku sampai menangis membacanya. heheee cengeng..... Tapi..... justru itulah salah satu hal yang membuat cerita ini menarik. Membungkus dan mengikat bungkusan cerita dengan cantik. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel tersebut. yups, bukan hanya sekedar cerita picisan. Juga tidak bertele-tele seperti halnya beberapa novel baru-baru ini yang tampak tuebellllll...... bikin males baca, eh, ternyata terlalu bertele-tele.

Tapi sayang sekali, ketika aku sampai di halaman 66, "Lho, mana halaman 67?" heheeeee..... dari halaman 66 langsung berlanjut ke halaman 107. Entah kemana perginya lembaran-lembaran di antara itu.

Oya, ada beberapa kata yang cukup menarik nih yang kukutip dari novel tersebut:

Bunga tidur tak selalu jujur
Apa yang didalamnya membuat dunia terasa kabur
Hanya sesaat
Selanjutnya hilang terkubur
Bersama derap langkah kaki yang terus terukir dan terulur.

Ku juga jadi tahu istilah baru Pseudo-Man or manusia palsu. maksudny? Baca sendiri ya.

Rabu, 25 November 2009

Idul Adha


Alhamdulillah
Tak terasa
Idul Adha di pondok yang ke berapa ya?
Yang ke tujuh.

Met Idul Adha Buat seluruh Umat Islam di dunia.
Semoga membawa berkah.

Aku Berdiri di Sini


Dulu aku ada di sana
Bersama mereka
Menatap
Melihat
Mendengar

Kini aku ada berdiri di sini
Memberi warna
Mengisi

Harapan
Bukan sekedar warna
Bukan sekedar isi

"Yups, Guru bukanlah sekedar memberikan materi pelajaran.
Namun ia juga bertanggung jawab terhadap pendidikan dan jiwa murid-muridnya.
Bagaimana jiwa-jiwa itu akan diwarnai.
Kemana otak-otak itu akan diisi.
Guru bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa.
Lalu selesai begitu saja.
Ketika seorang guru mengajar pelajaran Sains, Matematika dll, bukan hanya sekedar memberika materi pelajaran. Namun hendaknya ia memberikan unsur ilahiyah, mengagumi keangungan Allah. Dan mungkin lebih dari itu."

Senin, 23 November 2009

Materialis

Ya, Tampaknya sifat materialis telah banyak melekat dalam diri bangsa Indonesia. Apa-apa diukur dengan uang dan "berapa keuntungan buatku?" atau "Apa yang saya dapat?".

Ceritanya ada temenku yang jatuh naik motor. Ketika itu temenku berboncengan berdua naik sepeda motor mengantarkan anak/siswa yang sakit ke rumahnya. Karena kurang hati-hati ketika menyeberang jalan raya, mereka pun tertabrak oleh motor yang lumayan cepet dati belakang. Jatuh pastinya. Ban motor bagian depan bengkong. Alhamdulillah, tidak ada yang terluka parah. Hanya lecet-lecet dan keseleo. Alhamdulillah siswa yang mereka bawa juga tidak luka parah. Bingung bagaimana menghubungi kami yang ada di sekolah, akhirnya mereka meminjam handphone salah seorang yang membantu mereka. "Ini mbak pake hp saya. Nanti tinggal bayar". Materialis banget sih. Boleh dipinjemi hp tapi harus bayar. Untung saja pada waktu itu mereka bawa uang. Akhirnya temenku menelpon dan tak lupa memberikan uang kepada pemilik hp karena telah berbaik hati meminjami hp. Hmm..... materialis dan perhitungan banget. Bahkan dalam hal menolong pun masih saja materialis.

Sabtu, 21 November 2009

Imunisasi


Hari apa ya ? Oya, hari Rabu kemaren. Ketika aku sedang mengawas ujian di MI. Ada puskesmas keliling. Imunisasi campak buat anak-anak, gitu ceritanya. Heboh. Anak-anak banyak yang nangis coz ketakutan dan ga mau diimunisasi.

Jujur, dalam hati ku kurang setuju juga. Kok mendadak gitu sih? Kenapa pemberitahuaannya ga dari kemaren? Setidaknya kan kita bisa minta izin dulu kepada wali murid, boleh ga anaknya diimunisasi.

Soalnya ku pernah denger hal negatif tentang imunisasi. Ternyata imunisasi itu berasal dari yahudi yang ditujukan buat generasi muslim. Kita juga tidak tahu pasti zat apa dan dari apa zat yang disuntikkan tersebut berasal. Entahlah!

So, lain kali, buat para dokter dan puskesmas manapun itu, kalau mau mengadakan imunisasi dll hendaknya jauh-jauh hari. Jangan mendadak.

Idola


Pernah mengidolakan or ngefans sama seseorang? Kalau pernah..... berarti kamu ga jauh beda denganku.

Ceritanya waktu aku masih duduk di Madrasah Ibtidaiyah. Kelas berapa ya waktu itu? Yang jelas ketika pelajaran SKI. Mempelajari Sejarah Islam, seru juga ternyata. Dan saat itulah aku mengidolakan Panglima Kholid bin Walid. Panglima perang yang selalu menang dalam memimpinpasukan muslimin melawan orang kafir. Apalagi ketika beliau diturunkan jabatannya, dan beliau menerima dengan lapang dada sebagai prajurit biasa. Tentunya ada banyak pertimbangan dibalik itu semua.

Selain pelajarn SKI, ku juga suka banget sama pelajaran IPA dan Matematika. Apalagi yang berhubungan dengan tata surya.

Seiring dengan berjalannya waktu, ketika aku duduk di bangku MTs, idolaku bertambah. Aku mulai mengidolakan penyanyi dan grup band. Heheeee.... mulai beli poster-poster mereka dan kutempel di dinding kamarku. Ada posternya BSB, 5ive, Westlife, f4, Shahrukhan. ABG gitu lho! Bahkan gara-gara baca buku cerita Girl Talk, dimana disitu diceritakan pemainnya menempel poster Tom Chruise di atap dindingnya yang bisa ia tatap selalu sebelum tidur, aku jadi ikut-ikutan nempelin gambar di atap kamarku. Bedanya gambar yang kutempel bukan gambar Tom Chruise, tapi gambar Mickey Mouse...... heheeeee.... Gambar karyaku sendiri. Kubeli karton putih, terus kugambar mickey mouse (gede banget) and kuwarnai sendiri. Yups! Jadi dech! Terus kutempel. Lumayan susah juga nempelinnya, coz harus jinjit-jinjit. Terus bikin klipping tentang f4 dan Meteor Garden. Eh, dimana ya sekarang klippingnya?

Terus.... lulus MTs, masuk pondok dech. Leave all! Di pondok baca-baca buku tentang Palestina. Dari komik, cerpen sampai biografi pahlawan-pahlawan pejuang Palestina. Jadi tahu, bahwa penyanyi-penyanyi yang selama ini kuidolakan ga ada apa-apanya dibanding pahlawan-pahlawan tersebut. dari sholatnya, puasanya, takwanya, juga semangat juangnya. Yups, berani mati untuk sebuah perjuangan. Perjuangan dalam kebenaran pastinya. Such as yahya Ayash, Izzudin Al-Qossam or Imam Aqil, Muhammad Yassin dll (yang lainnya ga hafal).

Waktu liburan pertama kali...... liat dinding kamar plus atap..... lho, mana poster-poster yang dulu? yups, poster-posternya ga ada semua. o.... dindingnya dicat ulang..... jadi poster-posternya harus diambili... terus ga dipasang lagi. Tapi masih disimpen kok. Tapi.... males ah masang lagi. Dah ga begitu ngefan kayak dulu.

Satu Budaya di MI Nurussalam



Cobalah sekali engkau mengunjungi dan melihat suasana di MI Nurussalam, Dadung, Sambirejo, Mantingan, Ngawi (Ngapain bu? jauh amat........) pada saat suasana ujian. Dan kau akan temukan sebuah pemandangan yang luar biasa. Cukup langka di sekolah-sekolah lainnya. (Apaan sih?).

Para wali murid duduk di beranda depan kelas membimbing anak-anak mereka belajar sebelum bel masuk kelas berbunyi. Biasanya mereka datang pukul setengah tujuh. Bahkan sebelum pukul setengah tujuh pun sudah banyak yang tiba di sekolah. Sesampainya di sekolah, mayoritas para wali murid tersebut tidak langsung pulang. Mereka menunggui dan membimbing anak-anak mereka belajar hingga bel masuk kelas berdering.

Ets, bukan berarti anak-anak tersebut tidak mau ditinggal lho, tapi memang perhatian orang tua dan wali murid begitu besar terhadap anak-anaknya. Seakan telah terbentuk suatu kompetisi dalam belajar di antara mereka, hingga wali murid pun tidak mau kalah. Meski ada juga sih yang ditinggal wali muridnya.

Pernah juga ada seorang ibu yang menunggui anaknya seharian penuh sampai bel pulang selama ujian berlangsung. Bukan berarti anaknya manja. Anaknya sih aktif banget. Berprestasi juga dalam akademiknya. Menunggui di beranda selama ujian, lalu kembali membimbing belajar ketika jam istirahat.

Yups, sebuah fenomena yang cukup langka di sekolah-sekolah lainnya.

Hidup Mahasisawa!

Hidup Mahasiswa! Hidup!!!!!!!
Hidup mahasiswa! Hidup!!!!!!!
Begitulah teriakan yel yang diucapkan oleh salah satu mahasiswa ISID wilayah Siman diikuti oleh teriakan serempak mahasiswa-mahasiswa lainnya. Ets, ini bukan lagi demo lho! Ceritanya lagi ada acara laporan pertanggungjawaban ketua DEMA lama. Kalau di perguruan tinggi yang lain namanya BEM.

Seru juga ternyata, apalagi ketika tiap-tiap wilayah menanggapi laporan. Terlihat jelas ada perbedaan antara mahasiswa ISID Siman dan Azhar. Heheheee...... oya, ternyata semua wilayah punya nama kabinet dan kampus masing-masing. Dari mulai Green Kampus sampai kabinet Siman Bersatu. Eh, bener ga ya?. Tapi bagaimanapun kita tetep satu darah, darah KMI Gontor, gitu kata ketua DEMA pusat yang baru waktu orasi. Heheee.... Yups, Hidup memang harus ada kompetisi kali. Kompetisi yang positif tentunya. So, biar lebih maju.

Semoga kepengurusan DEMA santri ISID (heheee... ada santrinya ni yee...) yang baru 1430-1431 lebih baik dari sebelumnya. Seperti yang dikatakan oleh ketua DEMA ISID pusat "I'maluu fawqo maa amiluu"

Hidup Mahasiswa!

Senin, 16 November 2009

Mengapa Ngeblog

Pertama kali bikin blog..... kapan ya? lupa. Ceritanya waktu itu aku ikutan acara "Bikin Blog" gitu dech yang diadain oleh DEMA (Dewan Mahasiswa) ISID. Temanya sih berdakwah lewat blog. Terus.... kan udah ikutan acaranya, jadi yaa.... harus ada hasilnya donk! Ga boleh hanya berhenti sampai disitu aja. So, jadi keterusan dech. Eh, ga deng! sempat vacum beberapa bulan, terus mulai lagi setelah ikutan training tulis-menulis. Waktu itu aku terkesan banget dengan jawaban ustadz Taufik Affandi (selaku tutor) ketika ditanya mengapa beliau menekuni dunia tulis-menulis. Kata beliau "Saya tidak ingin anak-anak saya nanti membaca media-media massa dan buku-buku seperti apa yang beredar saat ini", gitu dech. jadi inilah saat buat kita semua untuk menulis dan terus berdakwah lewat tulisan. '-'

Terus..... kucoba kirim beberapa tulisanku ke majalah. heheheeeee.... hasilnya? "maaf, antri". Heheheee.... ya udah dech! Bikin blog aja. Nikmati sendirilah. Gitu ceritanya.......

Oya, sempat kesusahan juga sih waktu mo ganti template blog ini. Heheee...... terus dibantuin ma temen. Thanks fren. Tapi sekarang dah bisa kok.

Kisah Sedih dari Jabaliya (Kisah Nyata)

Oleh: Harun Husein

"Oh, Tuhan! Saya tidak pernah melihat pemandangan mengerikan seperti ini," kata Abu Aukal, sambil menangis tersedu-sedu.
Abu Aukal adalah seorang dokter. Bertugas di bagian gawat darurat. Dia telah terbiasa menangani korban terluka maupun tewas akibat agresi Israel di jalur Gaza, dalam berbagai kondisi. Tapi, tidak untuk yang satu ini. Dia hampir tak mempercayai apa yang dilihatnya.
Beberapa hari lalu, di kamp pengungsi jabaliya, yang terletak di bagian utara Gaza City, tak jauh dari pintu perbatasan Erez, seorang bocah perempuan Shahd (4 tahun), edang bermain di belakang rumahnya. Tiba-tiba tentara Zionis Israel menyerang dan menembak membabi-buta. Bocah gemuk yang lucu itu bersimbah darah.
Melihat anaknya tergeletak di lantai dengan kondisi mengenaskan, kedua orang tuanya buru-buru mengulurkan tangan hendak meraihnya. Tapi serdadu Israel mengusirnya dengan hujan peluru. Kedua orang tua itu pun meninggalkan tempat itu, sementara anaknya masih tertidur di sana: entah sedang sekarat, entah sudah tewas.
Rupanya tentara Israel yang selalu membawa anjing pelacak saat melakukan serangan ke jalur Gaza, memang punya maksud tertentu dengan tindakan itu. Jenazah Shahd sengaja dibiarkan tergeletak di halaman terbuka itu untuk dijadikan santapan anjing.
"Anjing-anjing itu meninggalkan satu bagian utuh tubuh bayi malang itu," kata Abu Aukal, dengan air mata berderai, saat menuturkan cerita tragis itu, seperti dikutip Islam online, kemarin.
"Kami melihat pemandangan memilukan selama 18 hari terakhir (agresi Israel). Kami mengangakat mayat anak-anak yang tercabik atau terbakar. Tapi tak ada yang seperti ini," kata Abu Aukal.
Berhari-hari saudara Shahd, Matar, dan sepupunya, Muhammad mencoba meraih tubuh gadis itu, tapi sia-sia. Lagi-lagi tentara pendudukan Israel menggunakan bahasa tembakan untuk mengusir kedua bocah itu.
Tapi, melihat tubuh Shahd yang terus dicabik anjing dari hari ke hari, Matar dan Muhammad tak tahan. Pada hari ke lima, keduanya nekat mendekati tubuh Shahd yang masih tersisa untuk membawanya pulang. Belum lagi keduanya membawa tubuh Shahd, tentara Israel menghujani dengan tembakan. Keduanya tewas.
Omran Zayda, tetangga Shahd, menilai tentara Israel sangat mengetahui apa yang mereka lakukan. "Mereka (tentara Israel) menghalau dan mencegah keluarga yang ingin mengambil mayat Shahd, karena mengetahui anjing-anjing mereka akan memakannya," katanya.
Apa yang terjadi pada Shahd, kata Zayda, tak bisa digambarkan dengan kata-kata, tidak pula rekayasa kamera. "Anda tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan anjing-anjing itu kepada tubuh anak tak berdosa itu." Kata pria ini sambil menahan air matanya.
Zayda menambahkan, "Mereka bukan hanya membunuh anak-anak kami. Mereka juga melakukan tindakan yang sangat keji dan tak berperikemanusiaan."
Sejumlah orang Palestina meyakini apa yang terjadi pada Shahd bukanlah satu-satunya kasus mengerikan yang dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina di Gaza.
Sebelumnya, menimpa keluarga Abu Rabu yang sedang mencoba menguburkan tiga anggota keluarganya yang tewas, ketika tentara Israel secara tiba-tiba mencegah acara penguburan itu dengan berondongan peluru. Saat keluarga yang sedang berduka itu menjauh, tentara Israel melepaskan anjing-anjing pelacaknya ke arah tubuh-tubuh itu. Peristiwa ini juga terjadi di Jabaliya.
"Apa yang terjadi ini sangat mengerikan dan tak terbayangkan," Kata Saad Abu Rabu, salah satu anggota keluarga itu. "Anak-anak kami tewas di depan mata kami, tapi kami bahkan dicegah untuk menguburkan mereka. Orang-orang Israel melepaskan anjing-anjing ke arah tubuh mereka, seakan yang mereka lakukan belum cukup," katanya sambil menangis.
Masih di Jabaliya, harian terkemuka Israel, Haaretz, melaporkan seorang dokter Palestina, dr Issa Salah (28), dibunuh tentara Israel, Senin (12/1), ketika sedang menolong serangan korban Israel. Menurut Mizan-sebuah organisasi kemanusiaan di Gaza- saat itu Issa dan timnya memasuki gedung yang diserang misi Israel.
Issa dan timnya masuk ke gedung itu sambil meminta yang selamat untuk meninggalkan gedung, sementara tim medis itu mencari mereka yang menjadi korban. Tapi, beberapa menit kemudian, sebuah helikopter kembali menembakkan misilnya ke gedung itu. Issa pun tewas. Serangan itu juga menewaskan sejumlah wanita dan anak-anak.
Tewasnya dr Issa membuat jumlah petugas medis yang dibunuh selama agresi Isreal di jalur Gaza menjadi tujuh orang. Selain itu, tiga rumah sakit dan empat klinik kesehatan juga dihancurkan oleh mesin-mesin perang zionis.
Peristiwa kelam yang terjadi di Gaza memang memilukan. Tak adan lagi sejengkal pun tempat yang aman untuk berlindung dari kebuasan mesin-mesin perang Israel. Bahkan, Israel pun seolah tak lagi mempunyai hati untuk sekedar memberi perlakuan yang baik kepada orang-orang yang telah dibunuhnya.
Apa yang terjadi di Gaza, menurut pejabat senior United Nation Relief and Work Agency, John Ging, merupakan "tes bagi kemanusiaan kita."

dikutip dari harian Republika

Minggu, 15 November 2009

Coment

Barusan baca buku sekilas. Buku cerita yang sangat super-super ga bermutu banget. Memuakkan dan menjijikkan. Judulnya sih tentang cerita di pesantren gitu deh. Eh, judul lengkapnya apa ya? tau ah, lupa. Kalo ga salah sih kisah biru di pesantren. Rada lupa.

Baru membaca beberapa lembar judul pertama sudah berkesan negatif. jadi pengen marah. Asli ga ada manfaatnya banget. Bukannya sok ato gimana ya, tapi emang kenyataannya gitu. Penasaran, siapa sih penulisnya? So, kulangsung buka halaman belakang. Mo tahu biografi penulisnya.

Gubrak deh! Hmmm..... Ternyata penulisnya juga alumni pesantren. Lalu melanjutkan ke IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Miris, alumni IAIN. Pesantren lagi. Kok bisa-bisanya menulis cerita semacam itu. Kayak ga ada inspirasi lain aja. Benar-benar memuakkan. Menjijikkan. Kok bisa-bisanya hal semacam itu muncul di otaknya? Heran deh! Penerbitnya juga. Sama aja. Atau..... semua itu hanya untuk kepentingan uang? Ah, lagi-lagi uang.

Si penulis membuat alur cerita tentang pesantren. Nyeleneh banget. Pesantren digambarkan seperti bangunan yang kumuh, sistem yang ga jelas, pergaulan yang seenaknya antara yang bukan muhrim, kebiasaan yang ga pantes banget deh, dan segala hal yang secara tidak langsung memberikan citra buruk tentang kehidupan di pesantren. Kalau pandangan dan wawasan penulis tentang pesantren adalah seperti apa yang digambarkannya dalam bukunya.... ah, picik sekali! Jorok lagi! Si penulis benar-benar kurang wawasan tentang pesantren. atao kalau toh itu terinspirasi dari pengalamannya selama menjadi santri.... kasihan sekali..... (Ukh, kasar sekali ngomongnya....)

Sejenak terpikir di otakku. Apa sih maksudnya menulis cerita semacam itu? Kalau ada orang awam yang belum tahu bagaimana pesantren, dan membaca buku ini, kemungkinan besar hanya citra buruk tentang pesantren yang akan terbayang dan menjadi kesimpulan di memorinya. Atau.... jangan-jangan..... memang itulah tujuan penulis? (Duh, kok jadi suudzon terus gini sih!).

Hmmm.......
Selanjutnya bagi kamu-kamu para santri, tunjukkan fren bahwa pesantren tidak identik dengan bangunan yang kotor dan kumuh. Bukankah "annadhofatu minal iman?". Tunjukkan bahwa pesantren tidak selalu identik dengan sarung. Tunjukkan bahwa santri tidak gaptek. Selain bisa berbahasa Arab, memahami ilmu agama, santri juga harus bisa bahasa Inggris. Santri juga harus mahir dalam hal-hal yang berbau elektronik dan mesin-mesin. Juga tidak kalah dalam pengetahuan umum. Seperti Yahya Ayash misalnya..... dll. Tunjukkan bahwa Islam itu rohmah lil 'alam. Bukan seperti apa yang diberitakan media massa dan pandangan orang-orang barat selama ini. Dan yang tidak kalah penting, jagalah izzah dan identitas sebagai santri dimanapun kamu berada dengan tetap mentaati Allah, menahan hawa nafsu, juga menghindari pergaulan yang tidak jelas dan terlalu dekat dengan non muhrim. Heheeeee.... kok jadi banyak omong gini ya! '-'



11-08-09


Barusan selesai nyuci. Habis acara Khutbatul Arsy 3. Planning sih habis nyuci mau makan. Laper banget. E...... sampai di KOPDA, kecewa banget. Lauk&sayurnya habis. Tinggal nasi. Hmmm..... Ya, salah sendiri nyuci dulu. Ya kehabisan.

Di saat seperti ini, kita bisa bersikap:
  1. Apakah kamu akan terus merasa kecewa, sebel, marah-marah karena ga kebagian sayur&lauk, lantas kamu balas dendam dengan jajan di DLP sesukamu. Heheeee... segitunya..... Childish banget..... atau
  2. Ga perlu kecewa. Ambil kesimpulan. Berarti besok lagi ga boleh telat makan. Masa gara-gara ga makan siang aja kecewa. masih banyak di luar sana yang makan hanya sekali sehari. bahkan untuk makan sehari saja masih kesusahan. So, just keep yuor smile! cheeersss..... '-'

Sabtu, 14 November 2009

Kata-Kata Mampu Merubah Kehidupan

by Edi Setiawan


Berapa juta kata yang setiap hari kita ucapkan? Pernahkah kita menghitungnya? Berapa juta kata positif, yang baik, setiap hari kita ucapkan? Berapa juta kata negatif, yang jelek, setiap hari kita sampaikan? Apakah kata-kata yang kita ucapkan itu berpengaruh terhadap cara berpikir kita? Apakah kata-kata yang kita sampaikan itu berpengaruh terhadap perasaan kita? Apakah kata-kata yang kita sampaikan itu berpengaruh terhadap keyakinan kita? Apakah kata-kata itu suatu realita atau simbol belaka? Berapa persenkah dari keseluruhan komunikasi kita yang kita wujudkan dalam bentuk kata-kata? Dan, seabrek pertanyaan-pertanyaan yang masih akan terus bisa kita pertanyakan tentang kata-kata yang sudah meliputi seluruh kehidupan kita.

Konon, di salah satu satu rumah sakit di Timur Tengah, seorang sedang terbaring sakit. Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyembuhan, namun orang tersebut masih saja terbaring sakit. Satu waktu, salah seorang ulama menjenguk si sakit, dan berencana mendo'akan kesembuhan si sakit. Dokter yang melihatnya pesimis dalam hati atas apa yang dilakukan oleh ulama itu, dan rasa pesimis itu tergambar dalam senyumnya yang sinis. Sang ulama melihat tanda-tanda ketidakpercayaan dari si dokter, dan kemudian sang ulama bertanya, :Ada sesuatu Dokter?". Dokter itupun kemudian menjawab, "Bagaimana mungkin kata-kata berpengaruh terhadap kesembuhan fisik dan mental?". Sang ulama tersenyum dan sambil lalu beliau menjawab. "Dasar Dokter Bodoh".

Mendengar ucapan sang ulama, si dokter merasakan kemarahan dalam hatinya. Nafasnya memburu. Darah naik ke kepala menyebabkan wajahnya memerah dan kupingnya terasa panas. Bagaimana tidak, seseorang berani mengatakan bahwa dirinya bodoh. Sedangkan dia sendiri merasakan betapa sulitnya bisa lulus di sekolah kedokteran. dari ribuan orang, hanya puluhan saja yang bisa lulus. Tentu saja kepintaran mereka yang lulus sudah diakui. Kini ada seseorang yang tampak tidak berpendidikan, telah berani melontarkan kata-kata BODOH pada dirinya. Emosi si dokter pun meledak. Dia marah tak kepalang tanggung. Setengah berteriak dia menampik perkataan bodoh dari sang ulama. Napasnya masih memburu ketika melihat sang ulama hanya tersenyum ramah mendengar dirinya dimarahi, diteriaki oleh si dokter.

Setelah si dokter selesai menumpahkan amarahnya melalui kata dan kalimat dengan nada intonasi yang keras, sang ulama kemudian berkata lemah lembut, "Perhatikan dokter!". Engkau tadi bilang, bagaimana mungkin kata-kata berpengaruh terhadap kesembuhan fisik dan mental? Bagaimana mungkin do'a-do'a bisa membuat orang sembuh? Lihat dirimu sendiri. Hanya gara-gara saya mengucap satu kata saja, BODOH!, jantungmu berdetak lebih kencang. Aliran darahmu bergerak lebih cepat. Dan kemudian wajahmu memerah karena aliran darah naik ke kepala. Telingamu memanas. Mentalmu yang tadi tenang, kini diliputi kemarahan. Seperti itulah pengaruh kata-kata terhadap fisik dan mental. Saya pun berharap sama. Melalui kata-kata do'a, sakit fisik dan mental pasien ini bisa sembuh.

Di dalam salah satu penelitian di Jepang, bermacam-macam air diberi kata-kata yang negatif, buruk, jelek, bodoh, dll. Dan sebagian lagi diberi kata-kata yang positif seperti damai, tenang, sabar, tentram, dll. Kemudian air-air tersebut yang sudah disimpan dalam tabung didinginkan sampai -5 derajat celcius, dan setelah itu kristal esnya difoto. Tampak hal yang menakjubkan, air yang diberi kata-kata positif, kristalnya menjadi begitu bagusnya. Sementara air yang diberi kata-kata negatif, kristalnya ketika difoto menjadi rusak tak beraturan.

Marilah kita mulai memperhatikan apa yang kita katakan seiap harinya. Berlatihlah untuk menggunakan kata-kata yang positif, sebab apa saja yang kita katakan akan mempengaruhi syaraf-syaraf otak dan pola pikir kita. Apa yang menjadi pola pikir kita akan mempengaruhi keyakinan kita. Dan keyakinan kita akan menngerakkan perilaku kita. Mayoritas tubuh kita terdiri dari unsur air. Dan bayangkan ketika setiap hari kita isi air dalam diri kita dengan kata-kata negatif. Bayangkan juga jika air dalam diri kita, kita isi dengan kata-kata yang positif, gembira, ceria, bahagia, sukses, maka kristal dalam diri kita akan memancarkan cahaya yang berkilauan.

Alhamdulillah

Alhamdulillah, selesai juga beres-beres bukunya. Hmmm.... ternyata ada beberapa artikel dari buletin mingguan yang cukup menarik. Karya miss Heni Kusumaningsih. Terus, sempat nemuin KHSku beberapa semester yang lalu. Lecek. Maklum, kalo dapet KHS ga pernah disimpen. Asal naruh. Sok ga peduli gitu sama nilai kuliah. Eh, tapi semester 5 dah insaf kok. Mulai disimpan. Eh, wait! kok KHS semester 7 ga ada ya? tukaaan............... hehehee.....

Bongkar-bongkar & beres-beres kardus buku, eh...... malah nemuin kliping tentang Jose Mourinho. Yups, Jose Mourinho dengan berbagai berita tentangnya plus foto-foto kerennya. Tapi..... kok sekarang ga begitu suka ya sama sepak bola. Ga kayak dulu.

Let's go back to the artikel. Gini nih artikelnya:

judulnya Tips Bercinta. heheee...... ets, jangan negatif thinking lho ya!

Wanita mana yang tidak suka diperhatikan, dikasihi, dan dicintai. Semuanya membutuhkan itu, bahkan kaum Adam juga seperti itu halnya, saya rasa tidak jauh berbeda. Tapi, bagaimanapun, proses mencintai harus sesuai dengan aturanNya.

Apabila kita mendambakan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, maka prosesnya juga harus sesuai dengan syariatNya. Kedua belah pihak harus bisa menahan diri agar hubungan yang terjalin sesuai dengan syariatNya. Jadi, jangan coba-coba bermain hati apabila belum siap untuk duduk mengucapkan kalimat ijab qobul.

Dalam pernikahan, permasalahannya bukan sekedar menyatukan seonggok daging, bukan sekedar mencintai tubuhnya. Membangun sebuah keluarga, bukan hanya memikirkan bagaimana hidup, bukan hanya bagaimana punya rumah dan punya penghasilan, karena sapi juga punya cita-cita yang sama tentunya. Idealisme membangun sebuah keluarga harus lebih dari itu. Bagaimana kita mendidik keluarga untuk menuju Dia. Keluarga yang bisa membentangkan sajadah panjang untuk beribadah kepadaNya.

Bicara tentang cinta, berjilid-jilid buku atau berGB flashdisk tidak akan muat membicarakannya. Karena apabila cinta itu sudah datang, susah untuk menolaknya. Nah, apabila rasa itu datang, anda tidak perlu menolak perasaan itu. Karena semakin anda tolak, semakin kuat tegangannya. Yang anda perlukan adalah merubah energi cinta itu dengan menyalurkan kepada hal-hal yang positif. Misalnya dengan memaksimalkan pekerjaan harian dan lebih berkonsentrasi untuk terus memperbaiki hidup dalam hari-hari yang anda lalui.


Kamis, 12 November 2009

Catatan

Catatan moral dari pengamatan dan pengalaman bergaul:

1. Jangan malas. Mau jadi apa kamu kalau malas-malasan? Untuk mencapai suatu cita-cita harus dicapai dengan kesungguhan. Bukan dengan bersantai ria dan bermalas-malasan. Sekali malas kamu bakalan tertinggal dari yang lain. So, jadilah generasi yang militan. Jangan seperti "Gombal amo"- itu kata Ustd. Dihyatun Masqon lho!-.
2. Keikhlasan. Ikhlas mengajar, jangan asal-asalan, dimanapun itu, baik di MI maupun di KMI. Ikhlas kalau ada kepanitiaan. Kerjakan sungguh-sungguh. Harus tau kerjaan. Ikhlas ketika muwajjah malam. Pokoknya kerjakan semua tugas-tugas dengan senyum dan nikmati tugasmu! Tapi ingat, jangan asal-asalan! Kerjakan sampai selesai!
3. Jaga kebersihan dan kerapian, baik pribadi maupun sekitarmu.
4. Jangan tidur pagi.
5. Tanggap terhadap lingkungan sekitar.
6. Pede dikit donk Luk, kalo menghadapi situasi yang gimanaaa gitu
7. Ini nih yang penting, JANGAN ASAK, SOK GAUL, BIASA AJA LAH! Ga' penting tau ga' sih jadi orang yang asak dan sok. Yang jelas tau lah dan hal itu ga' perlu dishowkan. Santai aja lah!
8. Jangan boros! Tambah gede tambah boros. Tahan nafsu jajanmu!
9. Sholat tahajjudnya mana? Dhuha kok ga' pernah lagi? Apalagi sholat rawatib.
10. Baca Qur'an. Mana target sebulan khatamnya. Huuu ga' konsisten! Kalah dengan nafsu. Nyerah sama setan. Tuh, setan-setan pada ngetawain kamu coz kenyataan baca qur'annya jauh dari target.
11. Jangan pendiem. Berusaha rame dikit lah! Tapi jangan banyak omong! Apalagi kayak tong kosong nyaring bunyinya. Jangan lah Luk!
12. Mandi on time! Begitu juga nyuci! Tau diri lah!
13. Gimana dek Aas sama dek Azizah? Jenguk dong! Kontrol belajarnya!
14. JANGAN SOMBONG!
15. Jangan suka membicarakan hal tentang rumah dan pribadi kamu. Belum tentu yang lain suka mendengarnya coz kesannya gimana.... gitu!
16. Bikin I'dad MI.
17. Jangan banyak tidur! Orang yang sukses adalah orang yang banyak bergerak dan sedikit tidurnya.
18. The life is not a problem to be solved, but it is a reality to be enjoyed.
19. Yang sopan sama Kakak Senoir!
20. Dah nelpon rumah belum? Sebulan sekali harus nelpon!
21. Basa-basi kadang perlu juga Luk! (tapi q ga' suka basa-basi.... Aku juga ga' bisa basa-basi.)
22. BANGUN PAGI!!!
23. Banyak baca lah Luk!
24. Ga' usah ngenet kalo ga' penting. Ngabis-ngabisin uang.
25. LET'S TALK ENGLISH AND ARABIC LANGUAGE, OK!
26. Ambilin nasi toek yang sakit!
27. Jangan terlambat kalo ke MI dan ke...manapun itu!
28. Makan tiga kali sehari biar ga sakit mag.
29. Banyak minum biar sehat!
30. On time ngerjain tugas kuliah plus berangkat kuliah. Awas kalo telat!!!!!!!!!
31. Usykuriiii 'alaa maa hasholti wa maa tanawalti al-aan. Alhamdulillah.
32. Lipat selimut dan kembalikan bantal kalo habis tidur.
33. Cuci muka plus gosok gigi sebelum tidur dong Luk! Jangan jorok!
34. TETAP TERSENYUM DALAM KEADAAN DAN KONDISI APAPUN!
35. Tazkiyatun Nafs. Jangan kotori hati dengan penyakit-penyakit hati. Sucikan hati. Jangan ada rasa benci dll.
36. Sholat Jama'ah.
37. Jangan percaya dengan kabar or kata-kata seseorang. Cek sendiri kebenarannya!

38. Jangan menunda pekerjaan.

Rabu, 11 November 2009

Prestasi?






Apaan tu prestasi?
Selama ini kita sering berpersepsi bahwa prestasi itu identik dengan hal-hal seperti naik pangkat or jabatan, jadi juara, nilai yang bagus, atau dapat uang, menjadi ini, menjadi itu ...........

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya prestasi bukan hanya berupa hal-hal seperti apa yang barusan tertulis di atas. Ketika kita berada di dalam bis, lalu melihat nenek-nenek atau kakek-kakek yang harus berdiri karena nggak kebagian tempat duduk, lantas kita rela berdiri memberikan tempat duduk kita kepadanya, sebenarnya itupun juga merupakan prestasi. Yups, prestasi keikhlasan dan ketulusan dalam menolong orang lain.

Atau ketika uang saku kita tinggal 1.000 rupiah, lalu kita rela memberikannya kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Itupun juga sebenarnya merupakan prestasi.

Atau saat kita sama sekali tidak punya uang. Lalu tiba-tiba kita menemukan uang di jalan. Dan kita menyerahkan uang tersebut kepada baitul mal atau kepada operator untuk diumumkan siapakah gerangan si pemilik uang, tanpa kita ambil sepeser pun uang itu. Yups, prestasi atas kesuksesan menjalani ujian hawa nafsu.

Atau ketika berada di dalam kelas (especially for teacher nih!). Terus, kamu dengan senang hati rela membersihkan kotorannya. Ckckckkkkkk....... Yups, lagi-lagi prestasi keikhlasan. Dan..... rasa sayang mungkin. Sayang kepada sesama manusia. Sayang kepada mereka yang lemah.

Selasa, 10 November 2009

You



Just be your self!
Where did you go?
Just stay on your way!
Don't ever wish for a nonsense.
You are you!

Ibu - Iwan Fals

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...
Ibu
Ibu

Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu

Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...
Ibu
Ibu

If You're Not The One oleh Daniel Bedingfield

If you're not the one then why does my soul feel glad today?
If you're not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call?
If you are not mine would I have the strength to stand at all

I never know what the future brings
But I know you are here with me now
We'll make it through
And I hope you are the one I share my life with

I don't want to run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

If I don't need you then why am I crying on my bed?
If I don't need you then why does your name resound in my head?
If you're not for me then why does this distance maim my life?
If you're not for me then why do I dream of you as my wife?

I don't know why you're so far away
But I know that this much is true
We'll make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I'm praying you're the one I build my home with
I hope I love you all my life

I don't want to run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

'Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
'Cause I love you, whether it's wrong or right
And though I can't be with you tonight
You know my heart is by your side

I don't want to run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms...?

Senin, 09 November 2009

Pagi Ini

Pagi ini....
Balon-balon diterbangkan
Pom-pom warna-warni bergerak bertebaran
Lincah
Cerah
Ceria
Kemana balon-balon itu akan melandas?
Alunan suara bergemuruh
Berisi gerak dan karya hamba-hambaMu
Subhanallah
Ini semua tidak akan terjadi tanpa ridhoMu
Alhamdulillah
Kami bersyukur atas semua
Dan berharap kepadaMu segala kebaikan
Semoga Engkau meridhoi
Semoga Engkau memberkahi

Minggu, 08 November 2009

Pagi Ini

Pagi ini kudengarkan irama lagu Indonesia Raya
Aku menghormat kepada Sang Merah Putih
Tegak
Dan entah kenapa ada rasa haru
Sebuah rasa syukurkah itu
Membulirkan air mata yang coba tertahan

Bersyukur
Aku masih bertahan disini
Bersyukur
Masih kunikmati Apel Tahunan
di Darussalam nan damai
Bersyukur
Masih bisa menatap nikmat-nikmat itu
Bersyukur
Berada di antara mereka

Aku ingin pintar seperti mereka
Bukan untuk riya' dan penampilan
Namun untuk sebuah karya dan perjuangan

Jumat, 06 November 2009

Luar Angkasa

Ketika kita berada dalam ruangan, kita melihat dinding membatasi tempat/kamar, sehingga terbentuklah sebuah ruang. Kira-kira..... di luar angkasa sana ada dinding yang membatasi ga ya? atau.... tanpa batas? Waa.............

Senin, 02 November 2009

Minggu, 01 November 2009

Pernahkah Kau.......



Pernahkah kau luangkan waktu sebentar saja
Di suatu senja
Menatap luas langit
Sorot kemerahan surya menembus awan
Bergradasi dengan kelabu awan
Dan biru batas pandang mata
Dihiasi hijau daun-daun pepohonan
Bayangan biru kelabu gunung
Rembulan yang baru muncul
Rasakan lembut sang bayu
Dan rasakan nikmat adzan maghrib.

Yakin, kau pun sadar.....
Betapa Maha Agung Dia
Betapa Maha Penyayang
Maha Kuasa

Yakin, kau akan sadar....
Betapa kerdil dirimu
Di alam yang luas nan megah

Yakin, kau akan sadar
Sudahkah kau bersyukur hari ini?
Sudahkah kau mengingatNya dan menyebutNya dalam setiap gerakmu hari ini?
Sudahkah kau sebut keagunganNya hari ini?

Atau hanya keluhan-keluhan tak berarti yang keluar dari mulut dan jiwamu?

Sosok Pemimpin


Hari apa ya? Entahlah. Mungkin sekitar tiga harian yang lalu. Ketika itu aku sedang sarapan pagi. Sambil makan, biasanya televisi di dapur dinyalakan. Yups, berita pagi pastinya.

Ada satu berita yang menarik, entah benar atau tidak. Media massa memberitakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berniat menaikkan gaji para menteri dan kabinetnya mendatang. Satu kata terdetik di hati, "lucu", belum apa-apa sudah kepikiran tentang kenaikan gaji. Atau mungkin rencana selanjutnya adalah bagaimana agar modal selama kampanye kemaren cepat terbayar. Ets, ga boleh suudzon Luk......! Apa gaji yang selama ini mereka terima masih kurang? Kalau gaji berjuta-juta tiap bulan dirasa masih belum cukup, lalu bagaimana dengan rakyat yang hanya makan sehari sekali? Juga dengan mereka yang untuk mendapatkan sesuap nasi buat hari ini saja masih kesusahan?

Bencana gempa di Padang belum teratasi, pendidikan rakyat masih miris, kemiskinan..... apalagi, moral bangsa yang kian rusak, dan entah apalagi yang melanda Indonesia. Semuanya belum terselesaikan, ee......... sempat-sempatnya memikirkan kenaikan gaji.

Jadi ingat masa-masa kampanye dulu. Melihat bagaimana para calon pemimpin tersebut mempresentasikan proker-proker dan iming-iming janjinya yang super manis. Eh, setelah menjadi pemimpin, ternyata proker utama adalah kenaikan gaji kabinet. Semoga janji-janji dulu benar-benar akan dilaksanakan. Atau..... mungkin untuk melaksanakan proker-proker demi kemajuan bangsa Indonesia, langkah awalnya adalah menaikkan gaji kabinetnya dulu? Emmm.... Beginikah sosok pemimpin dan pemerintah kita saat ini?

Berbeda sekali dengan sosok-sosok pemimpin Islam pada zaman kekhalifahan dulu. Tak ada khalifah yang mau dan suka cita menerima jabatannya. Mereka merayakan jabatan baru itu dengan menangis di sepertiga malam terakhir seraya berdo'a memohon tuntunan dari Sang Kholiq. Sebab, di jiwa mereka, prinsip pembalasan itu masih bersemayam, bahkan meraung-raung meneriakkan slogan sejati, "Pemimpin itu hisabnya lebih berat di akhirat kelak!".

Bayangkan, betapa paniknya Umar bin Khottob ketika ia (tidak sengaja) memakan makanan dari Baitul Mal (Umar baru tahu dari asistennya setelah termakan habis) hinggabeliau harus mengorek-orek kerongkongan untuk mengeluarkan makanan yang sudah ditelannya. Walau sesungguhnya beliau berhak menerima jatah dari Baitul Mal dalam kapasitasnya sebagai khalifah, namun beliau tak mau mengkonsumsi sesuatu yang belum dikonfirmasikan kepada masyarakat yang dipimpinnya.

Begitu pula seorang Umar bin Abdul Aziz yang memilih untuk meniup mati lampu apinya, saat sang anak datang meminta nasihat pribadi. Umar akan menyalakannya kembali jika pertanyyaan sang anak, atau pekerjaannya berkaitan langsung dengan kepentingan negara.

Mampukah Indonesia memiliki sosok pemimpin seperti Umar bin Khottob, Umar bin Abdul Aziz, atau seperti Rasulullah SAW? Bisakah pemerintah meninggalkan budaya korupsi yang merupakan life style warisan ORBA yang sudah mendarah daging di jajaran birokrasi pusat dan daerah selama ini?