AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Selasa, 27 April 2010

Ya Rabb.......

Ribuan kali aku lalai
Ribuan kali aku lengah
Ribuan kali aku melupakan-Mu
Ribuan kali aku congkak
Seakan tiada membutuhkan-Mu
Ribuan kali aku lupa
Bahwa aku tiada punya andalan
Selain Engkau
Ribuan kali aku meremehkan-Mu
Menduakan-Mu dengan hal-hal sepelah
Ribuan kali terhanyut dalam kemalasan
Seakan menganggap dunia abadi
Ribuat kali aku lupa bahwa aku akan mati
Ah, tak terhitung semua itu.....

Namun.......
Kau tiada pernah bosan tuk beriku rahmat-Mu

Ampuni hamba-Mu Ya Robb.
Ampuni hamba......

" Hai Manusia, Hormati Ibumu...", by arie. Eh salah, by Rhoma Irama.

Hai manusia hormati Ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu
Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya

Bila kau sayang pada kasihmu
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu

Yups, sepenggal song yang dinyanyikan Arie. Thanks fren for you have made me miss home and remind me that I haven't call my mom yet for one month.

Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan.

Galilei Galilei, harus dipenjara dan dikucilkan karena pemikirannya yang dianggap menentang Gereja. Yups, hampir sama nasibnya dengan Nicholas Copernicus. Penemuan sains Galileo yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari, dan bumi berputar mengelilingi matahari dianggap salah oleh Gereja. Sebuah kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh gereja. Sebuah insiden yang tidak hanya memalukan pihak gereja, namun juga berdampak pemisahan pemikiran antara ilmu pengetahuan dan agama. Mungkin juga berbuntut sekularisme. Padahal hal itu tidak seharusnya terjadi.

Mengapa harus ada pemisahan antara ilmu pengetahuan dan agama? Agama yang bagaimana? Semua agamakah? Apakah dalam Islam juga berlaku hukum pemisahan antara agama dan ilmu pengetahuan?

Ada sebuah hadist yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyuruh untuk mencelupkan kembali lalat yang hinggap ke dalam minuman kita. Ternyata sains menjawab bahwa salah satu sayap lalat mengandung racun, dan sayap lainnya mengeluarkan penawarnya. Ketika lalat hinggap ke dalam minuman, lalat mengeluarkan racunnya. Tentunya dibutuhkan penawar racun tersebut. Caranya dengan mencelupkannya kembali ke dalam minuman. Hadist tersebut diriwayatkan ribuan tahun silam, ketika sains belum menemukan hal ini.

Dalam Al-Qur'an juga diceritakan bagaimana kisah Maryam ketika melahirkan nabi Isa as. Disitu di singgung-singgung tentang pohon kurma. Ada apa dengan kurma? Ternyata sains menjawab bahwa buah kurma sangat baik untuk ibu hamil. Zat yang terkandung dalam kurma dapat menguatkan plasenta dalam kandungan.

Dalam al-Qur'an juga disebutkan bagaimana seekor نملة memberikan komando kepada anggotanya untuk bersembunyi ke dalam rumah ketika pasukan nabi Sulaiman hendak lewat. نملة yang dalam bahasa arab berarti semut. Jika dilihat dari bentuk dhomirnya, maka bisa diartikan dengan semut perempuan. Mengapa perempuan? Bukankah mayoritas pemimpin adalah laki-laki? Tenyata sains menjawab bahwa semut memiliki raja perempuan, atau lebih tepatnya ratu semut.

Subhanallah, kalau kita mau berpikir, ternyata Al-Qur'an begitu juga hadist telah memberikan banyak informasi tentang ilmu pengetahuan. Yups, segala ilmu pengetahuan yang berujung pada pengakuan akan Keesaan dan Keagungan-Nya.

Minggu, 25 April 2010

Emansipasi Wanita

Tadi malem ku stel radio di kamarku. Radio yang sudah tak berantena lagi. Lebih tepatnya antenanya berupa kawat panjang yang kuikatkan ke antena radio yang patah dan diluruskan ke dinding atas. Yups, tak ada antena, kawat pun jadi. Kok tumben ya temen-temen ga ada yang komplain. Biasanya kalo malem gini pasti disuruh stel qiroatul Qur'an. Kayaknya semuanya dah pada capek.

Entah kenapa aku lebih suka dengerin radio daripada MP3 ataupun WMP di komputer. Meskipun radionya sudah butut. Lebih.... gimana.... gitu. Yups, yang muncul suara Rhoma Irama. Judul lagunya Emansipasi Wanita. Wahh.... jadi inget kalo bulan Ramadhan di rumah nih. pasti lagu yang distel di sekolah kalo mau sahur lagunya Rhoma Irama, kalo engga lagunya Bimbo. Liriknya bagus. Lebih bermakna. Termasuk lagu yang tadi malem kudenger. Yups, emansipasi wanita gak boleh berlebihan. bagaimanapun laki-laki dan wanita itu berbeda. baik dalam hal perasaan maupun dalam hal kemampuan fisik. Wanita punya tugas sendiri. Begitu juga halnya dengan laki-laki. Semuanya punya tugas masing-masing yang saling melengkapi. Itulah sekilas lirik lagu yang sempat kuingat semalam.

Jumat, 23 April 2010

Syaikh Muhammad Yassin

Beberapa hari yang lalu sempat kubaca biografi Syaikh Muhammad Yassin di koran Republika. Subhanallah..... menetes air mataku (hehe... cengeng-cengeng....) Sejenak kubandingkan diriku dengan beliau. Ah, Ga ada apa-apanya. Umur 12 tahun beliau cedera. namun, sungguh luar biasa, meskipun dengan kondisi yang cacat, beliau mampu memberikan banyak manfaat buat orang lain. Tetap berjuang tak takut mati.

Sedangkan aku disini.... aku yang diberikan Allah kesehatan..... kusiakan begitu saja. Sejenak terdetik di pikirku. "Sudahkan aku memberikan manfaat buat orang lain? Sudahkah aku benar-benar menggunakan waktuku dengan baik? Sudahkah aku memberikan peran untuk agamaku? untuk bangsaku? Ah, kok kayaknya muluk-muluk banget ya? Untuk orang di sekitarku ajalah dulu? Sudahkan kumanfaatkan dan kusyukuri segala nikmat yang diberikan Allah kepadaku? Atau.... jangan-jangan aku masih belum bersyukur.... atau kurang bersyukur?"

Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas

Jangan katakan anda seorang guru jika anda belum menjadi wali kelas. (we....... segitunya). Yups, bagaimanapun menjadi wali kelas berbeda jauh rasanya dengan hanya menjadi guru mata pelajaran. Guru mata pelajaran biasanya hanya memikirkan mata pelajaran yang diampunya. Apakah siswanya telah paham betul terhadap mata pelajaran yang diajarkannya. Berbeda halnya jika anda menjadi wali kelas bagi siswa-siwi anda. Anda tidak hanya memikirkan satu mata pelajaran yang anda ampu saja. Anda akan berpikir lebih menyeluruh. Anda akan memikirkan bagaimana perkembangan akademik juga akhlak dan mental mereka. Anda akan berusaha mencari tahu lebih dalam tentang background or latar belakang siswa anda. Rasa kasih sayang kepada siswa pun jauh lebih besar. begitu juga perhatian yang diberikan. Semangat untuk menjadikan siswa lebih maju dan lebih baik juga jauh lebih besar dari pada hanya menjadi guru kelas. Yang pasti pengalaman batin menjadi wali kelas jauh lebih nikmat dari pada hanya sekedar menjadi guru mata pelajaran.

Senin, 12 April 2010

Hak Untuk salah

Seorang siswa mendapat hukuman dari gurunya karena telah melanggar peraturan sekolah. Lalu siswa berdalil' "Lho, Pak Guru gak boleh memarahi saya. saya berhak untuk salah. Ini hak asasi manusia."

Hak Anak VS Hak Orang Tua

Hari... apa ya? Kalo ga salah dua hari yang lalu. Kubaca harian Republika. Ada berita tentang seorang anak umur 12 tahun yang memperkarakan ibunya ke pengadilan or ke pihak yang berwajib gara-gara sang ibu melihat facebook sang anak, juga mengganti password emailnya. Pihak pengadilan sendiri menerima aduan itu dan hendak memprosesnya. Sang ibu telah melanggar HAM anak, alasannya.
Dunia memang benar-benar gila. Hak seorang ibu untuk mengawasi dan mendidik anaknya, menjaga anaknya dari pergaulan yang tidak benar dianggap melanggar hak anak untuk bebas. Bebas bergaul dengan siapa saja. Bebas bergaul dengan orang-orang yang dihawatirkan akan membawanya kepada hal-hal negatif. Hak ibu untuk mendidik anaknya telah terhapus oleh hak asasi anak untuk bergaul dengan siapa saja yang ia suka.
Peristiwa semacam ini terjadi di Barat. Barat yang selama ini menjadi kiblat orang-orang, baik dalam cara berpikir, gaya hidup, dan sebagainya. Cara berpikir semacam inikah yang pantas dicontoh??!!!

Tausyiah (Perumpamaan Suami dan Istri)



"Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad, tidaklah setaqwa Ibrahim, pun tidaklah setabah Ayyub, suamimu hanyalah pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh. Pernikahan mengajarkan kita kewajiban bersama. Suami adalah nakoda kapal, kamu navigatornya. Suami menjadi rumah, kamu penghuninya. Suami sebagai guru, kamu muridnya. Seandainya suami lupa...bersabarlah kamu untuk memperingatinya."

"Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khodijah, tidaklah setaqwa Aisyah, pun tidaklah setabah Fatimah. Istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi istri yang shalehah. Pernikahan mengajarkan kita kewajiban bersama. Istri menjadi tanah, kamu penaungnya. Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya. Seandainya istrimu tulang yang bengkok, ....berhati-hatilah kamu meluruskannya."

Cinta itu…


Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga memberikan kesedihan. Cinta akan berharga jikalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jangan terburu-buru, dan pilihlah yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itu kamu menjadi lebih baik. Jangan pernah mengatakan “I love you” kalau anda tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang jikalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya jikalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan. Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara anda tidak berniat untuk menangkapnya…

Cinta bukan, “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”. Bukan “Kamu di mana sih?”, tapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, tapi “Aku mencintai kamu seperti kamu apa adanya”.

Kompatibilitas yang paling benar tidak berangkat dari berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian betemu, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas. Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang anda inginkan dan menyayat sedalam yang anda izinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.



'Beginilah kita jatuh hati': jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu. Memang sakit melihat orang yang anda cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang anda cintai itu tidak berbahagia bersama anda.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk mengetahui bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak “worth it” sekarang, dia tidak akan pernah “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Jadi, biarkan dia pergi…….

Bicara Dengan Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa
tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam
menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya
dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya
dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus
mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada
keberhasilan anda.

Minggu, 11 April 2010

Kala Senja Menyapa


Surya mendarat di ufuk barat.
Sorotkan siluet di balik rimbun dedaunan.
Membuat dedaunan tersipu.
Di balik sorot emas sang surya.

Kabarkan keagungan-Nya.
Nyanyikan alunan kuasa-Nya.
bersama deru irama bayu.
Kala senja menyapa.

Kamis, 08 April 2010

Setingkat Anak Kelas 1 SD

Sebuah cerita lucu. KENYATAAN.

Ketika itu beberapa anak MI kelas 1 putri (tigo orang sih) juga ada tiga anak putri kelas 3 MI sedang belajar di Mesir (name of room). Tiba-tiba ada seorang anak putri kelas tiga mengangkat roknya hingga kelihatan pahanya. Reflek mereka yang kelas tiga berucap "ya Allah....", memprotes tindakan anak kelas satu putri tersebut. "Innaa nuuhina an turoo aurotuna. Sesungguhnya kita dilarang untuk membuka aurat kita.", lanjut mereka.

Alhamdulillah, ternyata pelajaran yang mereka dapatkan di kelas melekat dalam keseharian mereka. Setingkat anak kelas satu SD bisa berucap seperti itu.

Lelah

Rebahkan jasad
Untuk semua lelah ini
Lelah jasad
Lelah batin
Dan biarkan air mata ini mengalir
Teriaklah bila perlu
Agar semua beban lepas

Sholat

Allahu Akbar
Dan takbir pun terucap
Merasuk di telingaku
Merdu ayat yang ia baca
Dalam tiap rukunnya
Tenang...
Nikmat...

Ah, berapa lama aku tak merasakan nikmat ini
Tergesa-gesa
Mengutamakan dunia

Demokrasi

"Jika nanti aku terpilih menjadi ketua OSIS, aku akan mengajak teman-teman semuanya untuk Picnik tiap bulan. Aku juga akan membangun gedung yang baru.", Danu, salah seorang siswa yang menjadi calon ketua OSIS berorasi dalam acara pemilihan ketua OSIS di sekolahnya. Sementara itu, seluruh siswa bersorak mendukungnya.

Namun, ada beberapa siswa tang tampak terdiam. Mereka yang hanya diam, telah mengetahui bagaimana kepribadian Danu. Mereka lebih mendukung Bima, calon ketua OSIS yang lain. Berbeda dengan Danu, Bima memiliki kepribadian yang baik. Bima tidak sombong seperti Danu. Beberapa Guru juga tampak cenderung mendukung Bima.

Pemilihan pun berlangsung. danu berhasil mengalahkan Bima dari perolehan suara. Danu memperoleh 80% dari seluruh suara siwa. Beberapa pendukung Bima dan guru-guru di sekolah tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka telah kalah dalam perolehan suara. Akhirnya Danulah yang menjadi ketua OSIS tanpa ada pertimbangan-pertimbangan lanjutan.

Itulah sekilas gambaran fiktif bentuk penerapan demokrasi. Demokrasi yang tidak pada tempatnya. Demokrasi yang hanya mengutamakan suara tanpa mempertimbangan kualitas sang pemilik suara. Suara seorang guru yang lebih berpengalaman disamakan dengan suara siswa kelas 1. Demokrasi yang selama ini digembor-gemborkan oleh Barat. Demokrasi yang selama ini menjadi kiblat banyak negara. Ya, Demokrasi yang tidak seimbang. Nilai seorang guru tentunya tidak bisa disamakan dengan nilai seorang siswa. Suara seorang ulama nilainya tidak sama dengan suara seorang yang bodoh.

Sistem Demokrasi tampaknya juga telah dijadikan senjata yang dianggap cukup ampuh oleh beberapa partai politik untuk mendapatkan suara. Beberapa partai politik merekrut artis-artis sebagai calon yang mewakili partainya di tingkat legislatif. Yang mengherankan, adanya partai politik yang merekrut artis yang sama sekali belum pernah terjun ke dunia politik. Lucunya lagi adanya partai politik yang merekrut artis yang sering mengumbar aurat dalam setiap penampilannya untuk menjadi calon Bupati yang mewakili partainya. Apakah partai tersebut telah kehabisan kader dan sosok pemimpin yang benar-benar memiliki jiwa pejuang? Tidak adakah tokoh lain yang dirasa lebih baik? Atau... jangan-jangan... kehadiran artis tersebut hanyalah sebagai alat untuk mendapatkan suara dari masyarakat, yang ujung-ujungnya memberikan keuntungan bagi orang-orang dalam partai? Sama sekali tidak menunjukkan adanya jiwa perjuangan dan pengabdian untuk masyarakat. Partai politik hanya dijadikan alat untuk dapat mengantongi uang sebanyak-banyaknya. Terserah dengan cara apa. yang penting dapat uang.

Senin, 05 April 2010

Ketika Wanita Menjadi Objek dan Alat Untuk Merusak Moral dan Merusak Dunia

"Pagi-pagi sudah disuguhi pemandangan kayak gitu..... ganti-ganti!", kata seorang temanku ketika ia mulai menyalakan televisi, dan ternyata yang muncul adalah seorang presenter wanita dengan pakaian yang menampilkan sebagian anggota tubuhnya dan hanya menutup sepertiga bagian tubuhnya.

Itu baru salah satu dari sekian banyak acara yang ditawarkan televisi. Tengoklah berbagai macam acara yang ditampilkan oleh stasiun-stasiun televisi saat ini. Mulai dari sinetron, musik hingga iklan, hampir semuanya mengekspos wanita. Wanita benar-benar menjadi media yang laris untuk mempromosikan berbagai produk. Bahkan, setingkat iklan produk oli pun, wanita menjadi bintang iklannya.

Yang membuat miris adalah ketika melihat wanita diekspos dengan membuka dan mempertontonkan aurat atau anggota tubuh yang harusnya dijaga dan ditutup. Seakan memberikan arti dan kesan bahwa anggota tubuh wanita mempunyai nilai jual untuk dipertontonkan dan bisa dijual dengan begitu murahnya. Jika hal semacam itu terus disuguhkan di mata masyarakat, dapat dipastikan cepat atau lambat rusaklah moral generasi kita. Rasa malu lambat laun akan punah dalam diri manusia. Wanita-wanita tidak akan lagi malu untuk mempertontonkan auratnya ataupun berjoget dengan gerakan-gerakan yang tidak sopan dengan ditonton oleh ribuan mata. Bisa dibayangkan bagaimana mental para pemuda dan masyarakat pada umumnya jika mereka terus disuguhi pemandangan semacam itu.

Kebebasan berekspresi tidak bisa dijadikan alasan dan kambing hitam untuk mempertontonkan aurat. Kebebasan bukan berarti bebas tanpa aturan. Kebebasan bukan berarti bebas sesuka hati untuk keungtungan dan kepentingan pribadi maupun kelompok yang berdampak kerugian bagi pihak lain. Jika kebebasan diartikan dengan bebas sekehendak hati, tanpa ada aturan, maka kebebasan tersebut tak ubahnya seperti yang berlaku di hutan. Kebebasan yang berlaku bagi para binatang tanpa ada rasa kemanusiaan dan moral sedikitpun.

Wahai wanita, bagaimana bisa engkau merelakan auratmu dilihat oleh banyak orang? Tidakkah engkau merasa malu? Apa yang kau dapat setelah itu? Ketenaran? Pujian? Biar dibilang sexy? atau untuk sebuah materi? Untuk apa semua itu jika harus mengorbankan harga diri? Semua hanyalah kesenangan semu dan sementara. Bukan kesenangan yang hakiki.