AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Kamis, 30 September 2010

Laksana Nabi Yusuf

Mengembara
Berkelana sebatang kara
Lalui batu terjal
Bayangkan diri laksana nabi Yusuf
Mungkin sedikit lebay
Namun memang sebatang kara
Kemana mereka?
Tak adakah sedikit tanya?

Coba menghibur diri
Tetap berwarna positif
Tersenyum
Buang ego
"Dewasa! Dewasa!", teriaknya
"Bukankah ini sudah biasa?!"

Takut menjadi antagonis
Apakah salah niat ini?
Hingga berpasrah dalam do'a
Dalam derai tangis

Mungkin ini skenario-Nya
Jauh di luar akal
Tertutup
Yang kelak akan jelas di akhir cerita
Mungkin

Syukur moga tetap terpatri dalam jiwa
Yakin ada Dia
Dekatkan diri pada-Nya
Moga mendapat ridho-Nya
Dalam senyum dan suci jiwa

Kamis, 30 September 2010

Tadi siang jam setengah dua belas. Tepatnya habis pulang dari MI. Ngajar dari jam tujuh sampe jam sebelas melelahkan juga. Dipotong istirahat setengah jam deng. Nyampe di kamar langsung aja ambil gelas trus minum air dingin dari dispenser. hemmm.... Alhamdulillah... segarnyaa..... Dah gak haus lagi deh. Wah... enak juga nih ada kerupuk. Ceritanya temen-temen di kamar lagi ngemil kerupuk. Pas lagi enak-enaknya ngunyah kerupuk gigitan pertama...... "O iya, puasa....", langsung aku lari ke kamar mandi n kumur-kumur. Gak jadi deh makan kerupuknya. Tapi Almhamdulillah... rizki dapet minum air. Heheeee....

Minggu, 26 September 2010

SMASH!!

Ingin berlari kencang sekencang kencangnya
Hingga nafas ini letih
Ingin teriak sekeras kerasnya
Dan biarkan semua meluap
Ingin memukul SMASH! sekerasnya
Hingga batin ini lega

Kamis, 23 September 2010

هذا من عند ربي

Aku duduk di situ
Sepuluh tahun lalu aku pernah duduk di situ
Menatap jendela kaca yang sama
Menikmati pemandangan yang luar bisa indah bagiku
Sepuluh tahun yang lalu aku menatap rimbun hijau daun-daun bambu
sambi berpikir "Mungkin sepuluh tahun yang akan datang... daun-daun bambu itu tak akan kulihat lagi. Mungkin gersang. Panas."
Alhamdulillah.....
Allah tak membiarkan pemandangan jendela favoritku gersang
Allah menyediakan pemandangan daun-daun pisang disitu.

هذا من عند ربي

Ia di Mataku

Ketika dunia di matanya hanyalah sampah
Ia syukuri apa yang ada
Meski esok ia tak tahu apa yang dimakan

Tetapkan langkah di jalan-Nya
Garis miring ia patahkan
Berani ...
Meski melawan badai
Tak hiraukan suara-suara berisik
Karna ia yakin tujuannya
Bukan suara itu yang dicari
Bukan pujian dunia yang diingini

Ridho-Nya...
Itu yang dinanti.