AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Sabtu, 12 November 2016

Its my Opinion



Belakangan ini aku sering melihat video ceramah ustadz Habib Rizieq. Aku sengaja mendownload dari Youtube. Subhanallah, Mantap. Jarang ada ulama maupun muballig yang berani dan tegas seperti beliau. Yup, setiap muballigh punya cara masing-masing dalam berdakwah.
Sebelumnya sempat terbersit di pikiranku tentang FPI yang kudengar selama ini. Yang kutahu FPI itu keras. Kurasa itulah yang dicitrakan oleh media massa selama ini. Seakan akan FPI itu keras, cepat terbawa emosi, sukanya main otot dan tangan tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Televisi juga jarang menampilkan aksi-aksi ramah dari FPI. Hingga membuatku berpikir FPI cenderung keras. Itu opiniku dulu.
Kini…. Aku suka FPI. Aku suka gerakannya. Aku suka keberaniannya dalam amar ma’ruf nahi munkar. Dan aku percaya, FPI pasti telah memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum bertindak dengan kekerasan. Jika ada yang membenci FPI, maka kukatakan aku suka perjuangan FPI dalam memperjuangkan agama Allah, dalam menegakkan kebenaran dan memerangi kemaksiatan.

Miris....



Miris, sedih…. Sebel…. Saat aku melihat you tube. Yang kucari video cara membuat es krim, tapi video-video gak bermutu lainnya ikut baermunculan. Ckckck……. Banyaknya…. Video-video porno yang ditawarkan. Maksudnya apa sih mereka bikin-bikin video semacam itu. Sedih banget gak sih. Gak kebayang, apa jadinya kalo anak-anak kita melihat hal-hal semacam itu. Bagaimana moral para remaja gak hancur kalau yang dilihat hal-hal semacam itu. Tidak cukupkah acara di televisi yang banyak mengeksploitasi wanita dengan pakaian-pakaian minimnya plus goyangan-goyangannya. Ditambah lagi dengan video-video yang mempertontonkan aurat. Mau jadi apa generasi kita mendatang. Mau jadi apa mental anak-anak kita nanti kalau yang dilihat gambar-bambar yang mengumbar syahwat semacam itu.
                Kenapa sih mereka bikin-video-video semacam itu? Buat cari duitkah? Atau ada misi-misi tertentu untuk menghancurkan mental generasi bangsa?
                Yakinlah, siapa yang menanam pasti akan menuai. Siapa yang menanam kejahatan, suatu saat nanti dia pasti akan merasakan akibat dari kejahatan yang dia perbuat. I believe it …..
                Sungguh tugas yang tidak mudah bagi para orang tua untuk terus menjaga dan memfilter mental anak-anak kita dari pengaruh-pengaruh negative. Iman…agama… mari kita bentengi anak-anak kita dengan pendidikan agama yang kuat. Iman yang kuat. Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholeh. Aamiin….

Siapa yang Salah?



Bingung gak dirimu.
Mereka bilang sekarang ini zaman modern
Ilmu pengetahuan semakin maju
Begitu juga teknologi
Semua serba cepat
Canggih
Tapi…. Anehnya….
Akhlak semakin menurun
Moral manusia semakin rusak
Gak karuan
Lihatlah!... muridmu yang kau nasehati sedang memelototimu sambil “nyentak-nyentak”
Ah, mungkin aku tidak cukup kharismatik untuk ia segani.
Mungkin aku kurang berdzikir atau minim amalan-amalan sunnah
Tapi... dengan guru-guru yang lain pun sikapnya sama.
Ini yang salah muridnya, gurunya, temannya, lingkungannya atau orang tuanya?
“ROBBII… HABLII MINASSHOLIHIIN….”