AHLAN WA SAHLAN
Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)
Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.
Jumat, 06 Mei 2011
Memberi
Kamis, 05 Mei 2011
I
But I can still feel your presence
I can't see you
But I can still remember your face and your smile
I can't talk you
But I can still hear your warmful words
I can't love you
But you stil remain in my heart...
Forever.
تزكية النفس
Suci
Bebas dari penyakit-penyakit hati
Sekecil apapun itu
Tiada rasa benci atau rasa tidak suka
Semua positif
Tersenyum kepada semua orang
Siapapun itu
Dengan senyuman tulus
Ramah
Teduh
Bukan pura-pura
Juga bukan sekedar basa-basi
Sayang kepada semua
Semangat!
Seperti sosok yang pernah kulihat
My Inspirated teacher "......."
Seperti sosok Rasulullah
Yang pernah kubaca dalam shirohnya
Semoga aku bisa seperti mereka
amin.
Rabu, 04 Mei 2011
Media Massa?
Media
Mengapa tiba-tiba aku ingin bicara tentang media
Ceritanya waktu itu aku sedang makan sambil nonton TV. Tepatnya nonton berita. Cukup serius juga sih beritanya. Tentang sekelompok organisasi yang diberi nama oleh media
Ya, lagi-lagi berita semacam itu. Kenapa Islam dibawa-bawa? Pastinya berita semacam itu akan menimbulkan asumsi buruk tentang Islam di mata mereka yang awam tentang Islam. Sempat terpikir juga sih di benakku akan kebenaran berita itu. Sudah validkah data-datanya? Atau jangan-jangan hal-hal semacam itu sengaja dimunculkan dengan tujuan untuk memberikan citra buruk terhadap Islam? Atau mungkinkah ada orang atau kelompok tertentu yang dengan sengaja merekayasa, mendanai, menentukan orang-orangnya, dan merancang alur cerita sedemikian rupa dengan tujuan untuk memberikan kesan bahwa Islam itu agama yang keras? Entahlah.
Karena peristiwa sekilas itulah aku jadi berkesimpulan tentang dahsyatnya pengaruh media
Ketika media
Harusnya kita punya pedoman, mana yang boleh diikuti dan mana yang tidak perlu. Harusnya kita menyaring kembali kebenaran suguhan-suguhan tersebut. Harusnya kita bersikap skeptis dan jangan asal mengamini apa yang dikatakan media
Peran media massa memang benar-benar dahsyat. Jika di sekolah-sekolah ada guru-guru yang mengajarkan pengetahuan dan nilai-nilai hidup, maka di lingkungan masyarakat, media
Masih ingatkah Anda bagaimana pidato Bung Tomo disiarkan lewat radio hingga demikian dahsyat membakar semangat arek-arek Surabaya dalam memperjuangkan kemerdekaan? Yups, media
Atau masih ingatkah anda dengan berita anak kecil yang meloncat dari jendela lantai atas rumahnya hendak terbang dengan pakaian Superman yang dipakainya gara-gara meniru aksi Superman dalam film yang dilihatnya? Lagi-lagi media
Begitu juga ketika media massa seakan mengait-kaitkan aksi-aksi peledakan bom dengan Islam, orang-orang memandang sebelah mata terhadap Islam. Padahal Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam tidak mengajarkan kekerasan.
Juga ketika media
Conclutionnya:
Tidak dipungkiri, media