Wahai para muslimah, hehee…… kayak mubalighah aja. Ceritanya
aku lagi merenung. Merenung setelah menghadiri undangan walimatul urs/ undangan
pernikahan. Bukan merenung mau nikah lagi. Hehee….. merenung memikirkan apa
yang terlintas di hatiku kala itu.
Dalam
walimah itu aku memakai salah satu bajuku yang paling bagus. Dan mungkin begitu
pula dengan para undangan wanita lainnya. Mungkin mereka juga memakai baju
terbaik mereka. Bahkan bisa jadi untuk menghadiri acara tersebut mereka menjahit
baju baru juga membali jilbab baru. Tak lupa aku pun memakai gelang emas yang
sebelumnya jarang kupakai.
Dan…………….
Aku merenung. Untuk apa aku memakaiitu semua? Untuk apa aku berdandan, memakai
baju bagus dan perhiasan? Disadari atau tidak, ada benih-benih rasa ingin pamer
di hatiku. Mataku pun melihat dan memperhatikan baju-baju yang dipakai oleh
para undangan lainnya. “bajunya bagus”. “kayaknya sekarang lagi ngetren jilbab
panjang”, dan seabrek komentar kurang bermutu berkeliaran di benakku.
Ah, mungkin
inilah salah satu alasan bagi mereka kaum hawa yang bercadar. MENJAGA HATI.
Menjaga hati dari rasa pamer, baik itu pamer kecantikan maupun pamer pakaian.
Menjaga hati dari rasa ingin dipuji orang lain. Menjaga hati dari keinginan
duniawi. Berdandan dan berpakaian rapi hanya untuk suami di rumah.
Meskipun
tidak semua orang berpandangan positif kepada mereka yang bercadar. Berkesan
kolot, ketinggalan, radikal, dan seabrek gelar-gelar negative lainnya. Bahkan
mungkin ada yang mengkait-kaitkan mereka dengan teroris tanpa alasan. Mengapa
kita berpikir negative semacam itu? Mengapa kita harus mencap mereka dengan
pandangan negative? Janganlah menilai
orang lain dari penampilan luarnya saja.
Mau pakai
cadar ya silahkan. Mau berjilbab panjang juga silahkan. Yang penting syar’i,
dan jangan merasa paling benar. Jangan meremehkan dan menyalahkan orang lain.
Peace……..
Ets, satu
lagi, JANGAN SUKA PAMER.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar