Sorot surya keemasan warnai atmosfer. Kusaksikan anak-anak kenakan mukenah putih dengan sajadah di pundak dan Qur'an terjaga di tangan. Langkah-langkah kaki ceria nan cekatan lintasi jalan Nusantara menuju masjid.
Tak terasa hampir delapan tahun aku berada di sini. Teguk airnya, hirup udaranya, nikmati suasananya.
Delapan tahun yang lalu, sungguh di luar dugaanku, bahwa aku akan berada di sini. Namun, itulah nikmat ketika aku tak mengerti apa yang ada di hadapanku. Ternyata Allah telah menyiapkan skenario lain di balik hijab manusia yang logis.
Aku rusakkan tali ukhuwah untuk sebuah perjalanan. Ya, perbedaan prinsip memang selalu ada. Sebuah keputusan besar karena harus korbankan ikatan keluarga. Karena prinsip yang berseberangan aku terpaksa kehilangan orang-orang yang kusayangi. namun, Subhanallah, Allah memberiku ganti dengan cuma-cuma.
Ya, aku kehilangan satu. namun Allah menggantikannya dengan 22 anak yang selalu hadirkan senyuman, tawa, dan sayang kepadaku. Selalu menyapaku. Sebarkan keceriaan di pagi hariku. Siap menghiburku dengan cerita-cerita kocak dan keluhan-keluhan mereka. Merekalah hiburan bagiku. Aku kehilangan satu yang sangat kusayangi, namu Allah menggantinya dengan 22 anak yang setia berikan rasa sayang padaku dan siap menunggu rasa sayang dariku. Anak-anak 1C tercinta.
Anak-anak 1C tercinta yang tiada pernah letih tuk hadirkan keceriaan, tawa, dan sayang. Meski kadang tak bisa kupungkiri kesabaranku menipis mendengar keluhan mereka. "Usth... ga bisa.......", "Usth... ini gimana?", "Usth... pensilku ga ada...", "usth... Mas Zakki nakal...". Yang ini belum selesai, datang anak yang lain mengadu. Ee..... sebelah sana pensilnya hilang, yang sini menangis, sebelah situ bertengkar. Hmm.... yang mana dulu nih? Yups, benar-benar butuh kesabaran ekstra. Mungkin seperti itu juga kali ya menjadi seorang Ibu. Lebih kaleee....... Apalagi seorang Ibu yang mempunyai banyak anak.
Kini, Allah memberiku hadiah lagi berupa anak-anak kelas 3A. Wah, kangen nih. Lama ga ketemu mereka. Hampir dua minggu. Yups, anak-anak 3A yang dengan berbagai kelebihan yang mereka miliki. Anak-anak yang cerdas, dan aktif. Si jenius Arza dengan hafalannya yang super cepat. Daffa dengan wawasannya yang luas. Sofi dengan mental keberanian yang luar biasa, begitu juga dengan Sasa. Khoris, Alwi, Yusfi, Qohar, Wulan yang kritikus dan bawel... Hehe...... Laras, Arimbi, Salma, Imas, Balqis, Lina, Sarah, Ayu, Chika, Cindy, Yaya, Ruyya, Kiki. Yusp, suasana kelas yang super aktif. Dan semua angkat tangan untuk bertanya ketika pelajaran berlangsung. Ya, merekalah generasi-generasi penerus Bangsa. Calon Pejuang-Pejuang islam. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar