Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.
Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)
Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.
Sabtu, 15 Mei 2010
Kasih Kekasih
by In-Team
Tak perlu aku ragui Sucinya cinta yang kau beri Kita saling kasih mengasihi Dengan setulus hati
Ayah ibu merestui Menyarung cincin di jari Dengan rahmat dari Ilahi Cinta kita pun bersemi
Sebelum diijabkabulkan Syariat tetap membataskan Pelajari ilmu rumahtangga Agar kita lebih bersedia Menuju hari yang bahgia
Kau tahu ku merinduimu Ku tahu kau menyintaiku... oh kasih Bersabarlah sayang Saat indah kan menjelma jua
Kita akan disatukan Dengan ikatan pernikahan... oh kasih Di sana kita bina Tugu cinta mahligai bahgia
Semoga cinta kita Di dalam redha Ilahi Berdoalah selalu Moga jodoh berpanjangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar