Uang. Kapan ya uang tidak berharga. Haruskah menunggu datangnya hari akhir untuk bisa lepas dari rantai menghamba pada uang. Atau mungkin bila maut menjemput, barulah sadar bahwa Tuhan kita bukanlah uang.
Untuk uang, dia rela bicara berjam-jam. Ah, aku saja letih mendengarnya, apalagi ia yang terus bicara. Untuk uang dia rela memasang topeng tembok. Jujur aku salut dengan keberaniannya. Dan aku kasihan juga kepadanya.
Bermacam-macam cara hamba-Nya mencari rizki.
Aneh ya, bisa-bisanya aku kasihan padamu. Padahal, mungkin harusnya akulah yang lebih pantas dikasihani.
Hidup...
Inilah dunia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar