AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Jumat, 22 Februari 2019

Terimakasih Nak.....



Kutemukan catatan ini.... kenangan lama


Rabu, 26 Oktober 2016
            Diary… tanggal 18 Oktober kemaren aku ulangtahun. Aku dapat surprise dari anak-anak kelas VI. Trimakasih banyak…. Thanks for all of my lovely children….
            Lucu…. Jujur, aku terharu. Segitunya mereka. Aku dapat hadiah banyak. Ah, bukan hadiahnya yang penting. Tapi perhatian mereka itu saja sudah cukup buatku. Sebuah surprise yang tak kuduga. Mereka menyuruhku untuk datang ke sekolah padahal hari itu bukan waktuku mengajar. Aku pun bertanya siapa yang menyuruh? Dan mereka bingung mencari jawaban. Mereka datang lagi ke rumahku, mereka bilang Pak Jiat menyuruhku datang ke sekolah. Aku jadi sebel. Sebel juga sama Pak Jiat. Ini kan bukan jadwalku ngajar, ngapain sih nyuruh-nyuruh aku ke sekolah. Tapi aku menolak datang. Kubilang pada mereka agar menyampaikan pada pak Jiat bahwa latihan teaternya hari Sabtu.
            Eehhh…. Habis itu ternyata rombongan anak-anak kelas VI datang di halaman rumahku. Mereka nyanyi lagu Happy Birtday……… meletuskan balon yang telah mereka isi dengan guntingan-guntingan kertas kecil. So sweet banget deh. Rasa keselku berubah 180 derajat. Ternyata dari tadi mereka ingin mengajakku ke sekolah untuk diberikan surprise ini, tapi mereka tidak berhasil mengajakku ke sekolah. Trimakasih nak untuk semuanya.
            Kubalas apa kebaikan mereka? Aku tidak punya cukup uang untuk memberikan mereka makanan yang pantas. Bingung mau ngasih mereka apa. Mau membuatkan brownies? Sama es krim? Semoga uangku cukup.