AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 September 2017

Bagaimana Indonesia Bisa Maju




Bagaimana Indonesia Bisa Maju
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika pejabat-pejabat pemerintahnya masih bermental maling.
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika untuk menjadi PNS kita harus booking dulu ratusan juta, bukan karena kompetensi yang dimiliki
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika para siswa bebas menyontek saat ujian
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika akhlak anak-anak rusak tak terarahkan
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika para orang tua tak bisa menjadi teladan
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika orang-orang di lembaga hukum dan pengadilan masih diiisi dengan orang-orang yang bermental suap dan tamak. Tak peduli halal dan haram
Bagaimana Indonesia bisa maju, bila birokrasi di Indonesia terus-terusan dipersulit jika tanpa uang pelicin
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika syarat untuk menjadi pemimpin harus siapkan ratusan juta bahkan milyaran rupiah
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika para pemimpinnya hanya mengobral janji palsu 
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika untuk masuk rumah sakit berkualitas baik, kita harus punya kantong tebal
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika pendidikan tinggi hanya bisa diraih oleh orang-orang berduit
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika perusahaan-perusahaan raksasa semakin menggilas usaha-usaha kecil dan menengah
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika yang berkuasa dialah sang pemenang, tak masalah benar atau salah
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika aset-aset Indonesia terus tergerus dikuasai oleh bangsa asing
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika mental generasi penerusnya hancur karena narkoba dan pornografi.
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika kemaksiatan terus merajalela
Bagaimana Indonesia bisa maju, jika rakyatnya lupa dengan Tuhan-Nya

Sabtu, 8 April 2017
Oleh Luluk Faidah


Minggu, 20 Januari 2013

Aku Bersyukur

Aku bersyukur...
Untuk haramnya botol-botol itu
Ah, isinya...
Kalaulah isi botol-botol itu tak haram, mungkin aku telah menikmatinya bersama beban yang mengiris jiwa
Agar ruh ini melayang
Meskipun aku tahu itu bukan pengancur beban...
Ya, aku bersyukur...

Teman

Teman...
Masih adakah kata teman di dunia ini
Ah, mungkin itu cuma ucapan bibir

Lihatlah
Mereka bilang dulu dia punya banyak teman.
Dimana kaki menapak
Disitu semua wajah menyapa
Dari semut sampai gajah
Tiada yang tak menjadi teman.

Tapi aneh.
Aneh bin lucu
Kini ia terjatuh
Kemana semua yang katanya teman
Kemana wajah-wajah yang dulu tak lepas dari sapaan dan senyuman.
Teman... mungkin topeng itu telah usang
Atau sudah menjadi adat
Dimana ada gula disitu ada semut
Jika kau beruang, teman mendekat
Jika kau tak beruang, lawan mengancam.
Ya...
Teman itu masih akan ada jika kau beruang


Andaikan...


Andaikan hidup ini terus lurus...
Andaikan semua orang punya uang yang cukup...
Tak ada lagi orang yang mengemis
Tak ada lagi para pengamen
Tak ada lagi para pedagang asongan
Tak ada lagi para pemulung
Ya, karna semua sampah sudah ditertibkan dengan hormat
Tak ada lagi tangis kelaparan
Tak ada lagi tangsi tak bisa sekolah

Semua damai
Semua sejahtera
Semua cukup
Dan semua saling menyayangi

Mustahil kau bilang?!
Bukankah tidak ada yang mustahil di dunia ini?!

Kesenjangan Ekonomi Ini Harusnya Tak Boleh Dibiarkan


Selangkah demi selangkah kakinya menapaki jalan... pelan... bahkan sangat pelan.... di usianya yang tengah bersinggasana tahta eyang putri. Dan tiap pagi.... pun senja hari... dan tiap hari... selalu... dan selalu... Lagi-lagi untuk perut. Untuk uang. Sungguh aku menangis melihatnya.

Ah, aku benci dirimu uang! 
Sudah banyak dan banyak luka di hati karena uang.
Dan entah berapa banyak lagi potret menyayat batin karena uang.

Mereka yang berkipas uang uang, dengan nyaman duduk di mobil mewah, membeli baju dengan harga ratusan ribu bahkan jutaan, rekreasi ke tempat termahal dan terjauh sekalipun tak masalah.

Namun, lihatlah potret di samping mereka. 
Ah, aku tak tega menjelaskannya.
Ada ribuan potret menyedihkan.
Ada luka...
Ada jutaan tangsi disana...

Inikah dunia???!!!
Dunia macam apa ini????!!!
Ini kesenjangan ekonomi yang harusnya tak boleh dibiarkan.

Dimana peran mereka yang suka menghambur-hamburkan uang?!
Hai kaum Borjuis!!
Ah, lupakan mereka.
Para borjuis itu terlalu egois menggendutkan perut dan keuarganya sendiri.
Hey, lihatlah, banyak juga di antara mereka para maling.
Wow, aneh.
Maling itu bisa tinggal di istana.
Petentang-petenteng membanggakan jabatan.
Ah, jabatan palsu.
Sejatinya mereka adalah maling.
Ya MALING!

Rabu, 08 Agustus 2012

Man, Siapa


Man
Berpengaruh
Sangat
Man bisa merubah yang hitam jadi putih
Dahsyat
Man bisa membuat semua takluk
Juga bisa membuat bibir mencibir
Lihat! Semua mata memandang man

Rabu, 04 Juli 2012

Hamba hamba-Mu



Ya Allah, hamba sadar
Hamba adalah hamba-Mu
Hamba adalah makhluk-Mu
Ya Allah
Hanya kepada-Mu hamba menghamba
Karena Hamba tahu hanya Engkaulah yang Maha Kuasa
Karena Hamba tahu hamba-hamba-Mu bukanlah apa-apa
Ya Allah
Hamba berlindung kepada-Mu dari menghamba kepada selain-Mu
Hamba berlindung kepada-Mu dari menghamba kepada makhluk-Mu


Puisi untuk dan tentang Ilalang


Ilalang...
Kemana perginya Ilalang?
Inikah Ilalang yang sebenarnya?
Ilalang...
Jangan terbawa perasaan
Ilalang...
Lihatlah bayangan dirimu!!
Ilalang...
Tundukkan mukamu!!
Ilalang...
Sudah siapkah dirimu untuk terluka?
Ilalang...
Sadar!!!
Bangun!!!
Ilalang... tidak salah bermimpi
Tapi ilalang tak boleh lupa dengan bayangan diri.

Senin, 30 April 2012

Masa Lalu



Masa lalu
Bukan sekedar waktu
Ada sejarah beradu
Rasuki memoriku juga memorimu
Senyum
Juga tangis pilu

Bolehlah ditengok sebentar
Berkaca tuk melangkah ke depan
Agar lebih dewasa
Ingat, hanya sebentar
Tak usah lama-lama
Biarkan ia lewat bersama masa
Karna ia hanya kaca spion dalam sepeda
Jangan terlena menatap kacanya
Ada jalan yang harus kau tempuh di depan
Jalan yang menetukan masa depan

Puisi untuk Langit


 
Malam ini kutatap langit
Ia tersenyum manis
Ceria
Ribuan bintang berpesta
Ah, jutaan… trilyunan… tak terhingga
Kabarkan keagungan-Nya
Subhanallah
Allahu akbar
Ets, kurasa bintang-bintang itu lebih dari sekedar berpesta
Bisa jadi mereka sedang berdzikir memuji-Nya

Sabtu, 28 April 2012

Selera




Selera

Apa sih selera?
Mereka bilang “Ah, seleranya rendah.”
Apakah jika aku menyukai lagu-lagu Barat berarti aku berselera tinggi?
Dan jika aku menyukai lagu dangdut berarti seleraku rendahan?
Apakah dengan memiliki istri cantik berarti aku berselera tinggi?
Lalu bagaimana  jika istriku kurang cantik menurut mereka?
Apa dengan begitu mereka seenaknya menganggap seleraku murahan?
Apakah seleraku juga murahan jika aku hanya mengendarai motor butut?
Dan jika makanan favoritku bukan spageti atau steak, tapi hanya pisang goreng, apakah itu juga berarti seleraku kampungan?
Apakah dengan memakai jas dan dasi seseorang bisa mendapat stempel “selera tinggi”?
Jangan sampai kaca mata “Selera” membuat kita merendahkan orang lain.


Rabu, 10 Agustus 2011

Realita Dengan Uang



Adalah realita kalau kau punya uang, kau menang.
Adalah realita kau bisa mendapat pelayanan menyenangkan jika kau punya uang.
Adalah realita kau bisa membeli mereka yang berlabe "teman" jika kau ada uang.
Adalah realita kau bisa menang di pengadilan jika di kantongmu ada uang.
Adalah realita kau akan dihina tanpa uang.
Adalah realita kau bisa memilih wanita-wanita "cantik" jika kantongmu penuh uang.
Adalah realita mereka menghormat padamu karena uangmu.
Adalah realita kau bisa brdakwah luas jika kau punya uang.
Dan adalah realita manusia memandang manusia dengan kacamata uang.


Kamis, 10 Februari 2011

Hidup

Hidup bukanlah garis abadi yang takkan pernah mati
Hidup bukanlah kekekalan yang takkan pernah habis
Hidup bukanlah ruang yang tak bertepi

Hidup hanyalah setitik garis
Hidup hanyalah sedetik fase
Hidup hanyalah secercah ruang

Dan semua tak ada yang abadi....

Teman Adalah....


Teman adalah...
Yang setia mendampingi kita kala kita terjatuh
Teman adalah...
Yang selalu berusaha hadirkan keceriaan kala kita dirundung duka
Teman adalah...
Yang berusaha tenangkan kita kala kita berada dalam ketakutan
Teman adalah ...
Yang memahami dan menerima kita apa adanya
Teman adalah....
Yang selalu mensuport kita untuk menjadi lebih baik
Teman adalah...
Yang menyayangi kita dengan tulus ikhlas

Gerimis Pagi

Gerimis mengguyur di pagi biru
Daun-daun berdansa
Iringi irama bayu
Rintik hujan mengalun merdu
mencipta melodi syahdu
Alamku...

Biarkan Menghilang

Mematung...
Dengan pandangan hampa
Entah kemana jiwa terbang
Lepas dari hiruk pikuk alam
Mencari ketenangan di alam lain
Yang sepi dari gemuruh manusia dan sampah-sampah dunia
Seakan ingin lepas dari beban yang mendera
Menghilang entah kemana....

Pagi Ini

Kuhirup udara pagi
Lalui indah mentari
Bersama deru mobil dan bis di garis lini
Kukayuh sepeda mini
Sepeda mini yang tak pernah kucuci
Namun selalu setia temani diri ini
Sampai detik nanti

Senin, 31 Januari 2011

Banggakah?

Ia bangga menjadi ank pejabat
kan Bapakku kaya, punya banyak uang

Ia bangga menjadi anak koruptor
yang penting punya banyak uang

Dan mereka menghormat pada koruptor
Tunduk.
Takluk.
uang uang....

Koruptor dipenjara sesaat lalu bebas.
Mau jalan-jalan juga silahkan.
uang uang....

Nama koruptor tetap berjaya.
kan ada uang yang membersihkan namanya.

Begitulah kalau penilaian manusia didasarkan pada uang.
Semua berorientasi pada uang.
Dan otak manusia hanya dipenuhi uang.
Tanpa peduli halal atau haram.
Seakan harga diri bisa dibeli dengan uang.

Selanjutnya... silahkan pilih
kau yang menguasai uang
Atau uang yang menguasaimu
Kau yang takluk pada uang
Atau uang yang takluk padamu.

Diskriminasi


Diskriminasi bertahta
Hai kau yang punya banyak uang
hai kau yang punya kekuasaan

Jangan sampai mata ini menatap uang
Jangan sampai mata ini mnilai kekuasaan
jangan sampai mata ini tertutup duniawi

Senin, 03 Januari 2011

Bukan....

Bukan cerita pewayangan
Bukan pula cerita roman picisan
Bukan novel murahan
Bukan pula film pasaran

Ini realita
Yang terlukis dalam rasa