AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Rabu, 28 September 2016

Satu Lagi Tempat Favoritku

            Aku masih ingat, beberapa tahun lalu, ketika aku masih di pondok aku pernah mencatat tempat-tempat favoritku. Dan kini aku ingin menambah lagi satu tempat dalam list tempat-tempat favoritku. Bukan tempat pariwisata terindah di dunia. Sederhana namun sangat berarti. Yup, ruang tengah dan kamar. hehee..... tempat berkumpul bersama suami dan anak. Tempat bercanda, berdiskusi, berpacaran juga sih. heheee... berpacaran sama suami. Mungkin ruangan itu tidak akan menjadi ruangan spesial tanpa kehadiran orang-orang yang kita cintai. Thanks dear.... for you have been my husband, my dearest husband. I love you..... forever....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar