AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 24 Juli 2011

Biasakan dalam Keluarga Anda

Entah kenapa muncul di otakku sebuah … apa ya? Ah, bingung mau dikasih nama apa. Langsung aja deh, berikut ini peraturan, eh, salah-salah. Bukan peraturan. Lebih enak kalau disebut KEBIASAAN yang bisa diterapkan dalam keluarga kita semua:

J Biasakan untuk selalu mengucapkan salam ketika keluar maupun masuk rumah. Bahkan setingkat masuk kamar.

J Selalu meminta izin dan bilang kepada anggota keluarga yang ada di dalam rumah jika hendak keluar rumah.

J Biasakan sholat fardhu On Time. Tambah sholat nafilah bagus tuh!

J Biasakan makan bersama.

J Sholat jamaah bersama keluarga dong. Eh, kalau si Bapak harus ke masjid.

J Membiasakan bicara kepada anak-anak dengan bahasa yang halus. Kalau orang Jawa ya… bahasa Kromo.

J Membagi tugas piket rumah kepada seluruh anggota keluarga.

J Dilarang keluar rumah setelah maghrib. Kecuali kalau terpaksa.

J Biasakan untuk membaca qur’an setelah maghrib dan sesudah sholat subuh dilanjutkan belajar (setelah maghrib dan sehabis subuh). Ketika itu televisi maupun musik harus dimatikan. Kalau bisa orang tua ikutan membimbing anak-anaknya belajar. Si ibu membimbing belajar. Si bapak baca-baca buku apalah… Jadi semua bernuansa belajar.

J Ketika Anda membimbing anak Anda belajar, harus sabar… jangan memarahi anak Anda jika ia tidak bisa atau gak paham-paham.

J Biasakan untuk menghafal Qur’an satu hari satu ayat. Boleh setelah sholat ashar atau sesudah sholat subuh. Jadi tidak boleh beranjak dari tempat sholat sebelum menghafal satu ayat. Setelah sholat ashar menghafal satu ayat. Setelah subuh mengulang dari awal hingga akhir biar hafalannya gak lupa.

J Orang tua harus mengetahui dan menyeleksi buku-buku apa saja yang dibaca anggota keluarganya, juga tontonan apa yang dilihat dan bunyi-bunyian apa yang didengar, dan dengan siapa anak-anak Anda bermain, karena semua itu tanpa sadar akan membentuk pola pikir kita dan mereka.

J Biasakan untuk berkumpul dan ngobrol bersama atau boleh juga nonton tv rame-rame setelah sholat isya’ sehabis belajar.

J Tentukan jam tidur malam bagi anak-anak Anda. Jika anak-anak diharuskan tidur jam sembilan, maka orang tua harus juga tidur jam sembilan malam. Paling tidak ya.. pura-pura tidurlah. Jangan sampai orang tua menyuruh anaknya tidur jam sembilan, sementara si Bapak masih asik nonton pertandingan sepak bola di televisi.

J Jangan pernah memarahi anak-anak anda jika mereka mendapatkan nilai merah atau nilai jelek di sekolah, tapi berilah motivasi dan semangat kepada mereka dan katakan bahwa kita menyayangi mereka.

J Orang tua so pasti harus jadi contoh yang baik buat anak-anak.

J Tanyakan kepada anak-anak Anda apa yang mereka pelajari ketika di sekolah. Mungkin suatu saat nanti anak Anda akan menjawab “Ngapain Ibu nanya-nanya?” atau “Ah, bosen ah ibu nanya itu terus.” Hehee… pengalaman menjadi anak nih. But it’s ok, karena suatu saat nanti anak Anda pasti sadar akan perhatian Anda, dan mungkin ketika anak Anda menjadi orang tua, ia akan meniru apa yang Anda lakukan.

J Berilah hadiah kepada anak-anak anda jika mereka berprestasi.

J Ajari anak-anak Anda untuk peduli. Misalnya, ketika Anda sedang berjalan di jalan bersama anak Anda, lalu melihat ada kayu atau batu (bukan kayu or batu yang guedee lho ya) di tengah jalan, perintahkan anak Anda untuk membuang kayu atau batu tersebut. Atau ketika ada pengemis, suruhlah anak Anda untuk memberikan uang kepada pengemis tersebut. Atau ketika anak Anda sedang makan snack, lalu ada temannya datang, suruhlah anak Anda untuk memberi sebagian snack yang dimakannya kepada temannya. Atau sesekali ajaklah anak Anda menjenguk kerabat yang sakit.

J Kenalkan anak Anda dengan kerabat-kerabat dan handai taulan.

J Ketika anak-anak sedang ujian di sekolah, maka televisi jangan dinyalakan selama hari-hari ujian. Kalau ujiannya dua minggu, ya televisi gak boleh dinyalakan selama dua minggu itu. Siapapun itu gak boleh nonton tv, baik kakak, adek, ibu, nenek, etc. Bila perlu tulis besar-besar di kertas dan temple di depan tv “UJIAN”.

J Meskipun nilai ujian anak-anak Anda tidak memuaskan / jelek, tetap berilah penghargaan atas usaha dan kesungguhan mereka dalam belajar. Kecuali kalau mereka bermalas-malasan.

J Biasakan untuk hemat dan menabung. Uang saku jangan berlebihan.

J Ajari anak-anak Anda untuk mandiri. Nyuci piring sendiri, nyuci baju sendiri. Oya, ajari juga untuk masak, baik laki-laki maupun perempuan. Kenapa laki-laki diajari memasak? Karena tidak tertutup kemungkinan suatu saat nanti ketika dia sudah dewasa, dia dihadapkan pada situasi hidup tanpa wanita or hidup sendiri.

J Oya, ceritakan kisah-kisah perjuangan para tokoh-tokoh, nabi-nabi, dan pejuang-pejuang Islam.

J Pendidikan pertama dan dasar yang harus diajarkan kepada anak-anak Anda adalah Al-Qur’an.

J Belikan anak-anak Anda buku bacaan (yang bermutu dan mendidik) minimal sebulan sekali. Kalau bisa buatlah ruang perpustakaan keluarga yang nyaman. Trus… budayakan dalam keluarga Anda cinta membaca.

J Ajari anak-anak Anda pentingnya kewajiban menutup aurat.

J Biasakan untuk selalu mengawali setiap pekerjaan dengan do’a atau basmallah dan mengakhiri dengan hamdalah.

J Tanyakan kepada guru yang mengajar anak-anak Anda di sekolah bagaimana anak Anda di sekolah.

J Sesekali telponlah ke sekolah, untuk memastikan bahwa anak Anda benar-benar masuk sekolah dan tidak bolos atau main-main. Jika anak Anda izin ke sekolah karena ada kegiatan ekstrakurikuler, cek benar-benar dan pastikan bahwa ketika itu memang ada kegiatan Ekskul. Bukannya tidak mempercayai anak, tapi… menjaga, atau bahasa Jawanya MEWANTI-WANTI.

J Jika anak Anda izin hendak bermain keluar bersama teman-temannya, tanyakan siapa temannya dan hendak main kemana. Bila perlu suruh aja main di rumah.

J Jangan pernah mengizinkan anak Anda menginap di rumah orang lain. Ini bukan masalah tidak mempercayai anak-anak kita. Tapi ya… menjaga dan menciptakan kebiasaan yang benar. Memang sih kesannya keras banget, tapi yaa… harusnya memang seperti itu. Akibat peraturan bergaul yang terlalu bebas nih jadi berkesan hal itu keras dan mengekang.

J Jangan belanja berlebihan. Ibu-ibu nih biasanya. Yang sesuai kebutuhan ajalah, jangan turuti nafsu keinginan. Bila perlu catat pemasukan dan pengeluaran Anda. Ini bisa mengontrol pengeluaran Anda.

J Jangan pelit-pelit untuk bersedekah. Kalau sudah mencapai nishab zakat ya bayar zakatlah.

J Jangan biasakan berhutang. Hiduplah sesuai kemampuan. Jangan suka pamer, eh ternyata hasil gali lubang.

J Harus selalu bersyukur. Gak boleh mengeluh. Bersyukur dan terus berusaha meningkatkan diri.

J Ceritakan kisah perjuangan hidup Anda kepada anak-anak Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar