AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Jumat, 25 Mei 2012

Wali- Salam Rindu

Ku bertanya pada malam
Ku bertanya pada bintang
Sedang apa kau duhai sayangku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Di sini angin menyampaikan
Salammu salam sayang
Salam sejuta cinta dan rindu
Sabar sabar sabarlah sayangku
Semua ini kan cepat berlalu
Sebutlah namaku di setiap nafasmu
Ku kan datang kepadamu sayang
Panggil panggil aku segenap rasamu
Dan rasakan aku membelaimu
Pejamkanlah matamu
Dan kau tenangkan hatimu
Dan kau rasakan aku memelukmu
Sabar sabar sabarlah sayangku
Semua ini kan cepat berlalu
Sebutlah namaku di setiap nafasmu
Ku kan datang kepadamu sayang
Panggil panggil aku segenap rasamu
Dan rasakan aku membelaimu
(sebutlah namaku di setiap nafasmu
Ku kan datang kepadamu sayang
Panggil panggil aku segenap rasamu
Dan rasakan aku membelaimu)
Sebutlah namaku di setiap nafasmu
Ku kan datang kepadamu sayang
Panggil panggil aku segenap rasamu
Dan rasakan aku membelaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar