AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 11 Juli 2010

Potret Koruptor dalam Hukum Indonesia

Seorang calon pejabat ajukan diri untuk menjadi pejabat. Ia rela korbankan uang puluhan bahkan ratusan juta untuk mempromosikan dirinya. Ia juga sahkan berbagai cara termasuk suap dan bagi-bagi uang agar rakyat memilihnya. Ia pun terpilih menjadi sang pejabat. Kini saatnya ia kembalikan modalnya dulu. Kali ini ia halalkan berbagai cara untuk kembalikan modal, termasuk di dalamnya korupsi dan memakan uang yang bukan haknya. Ia penuhi fasilitas-fasilitas mewah untuk dirinya dari cara yang tidak jelas. Namun akhirnya ia ketahuan dan terjerat hukum. Proses penjeratan hukum terhadapnya berlagsung lama. Sempat ia berpura-pura sakit untuk menghindari pemeriksaan. Ia juga sempat jalan-jalan ke luar negeri selama masa pemeriksaan. Entah apa maksudnya. Dan pihak keamanan tampaknya juga tidak tegas menyikapinya. namun akhirnya ia dimasukkan ke dalam penjara setelah melalui berbagai proses panjang, bertele-tele, dan banyak memberikan keringanan hukuman baginya. Ia memesan penjara layaknya memesan hotel yang dipenuhi berbagai fasilitas mewah. Akhirnya penjara pun berlalu begitu saja. Ia kini kembali hidup bebas di luar penjara hotel. Anehnya tak tampak rasa malu sedikitpun dalam dirinya bahwa ia pernah menjadi koruptor alias pencuri bertopeng pejabat. Ia seakan tak pernah berbuat salah. dan semua pun lewat begitu saja.

Ya, mungkin itulah salah satu potret singkat kiprah koruptor dan hukum di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar