AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Senin, 25 Mei 2009

My Mom Is Amazing. So does your mom

Pernahkan terjadi dalam hidupmu, kala kau berjauhan dengan ibumu, dan tiba-tiba ibumu menelponmu, menanyakan ada apa denganmu? Apa kamu sedang sakit? Dan ternyata ketika itu kamu memang sedang sakit. Padahal kamu sama sekali tidak memberitahukan kondisimu kepada ibumu dan berusaha merahasiakannya. Juga tak seorang pun yang memberitahukan keadaanmu kepada ibumu. Lalu dari mana ibumu bisa tahu? Mungkin, itulah naluri seorang ibu.

Atau... ketika tiba-tiba kau teringat ibumu dan merasakan ada yang mengganjal di hatimu. Lalu ketika kau menelpon ibumu, ternyata ibumu mengatakan kalau keadannya baik-baik saja. Barulah seminggu setelah itu ibumu berkata jujur bahwa kemarin ketika kau menelpon, sebenarnya beliau sedang sakit, namun sekarang sudah sembuh. "Ga usah hawatir" Begitu beliau bilang.

Memang, ibuku tiada duanya bagiku.
Begitu juga ibumu, tiada duanya bagimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar