AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Kamis, 28 Mei 2009

Untuk Semua Ibu di Dunia Ini

Kau begitu anggun
Batinmu indah menawan
Kau sungguh tak ternilai
Jilbabmu yang sempurna
Bajumu yang kaffah
Idealisme yang kuat
Filter yang terjaga
Tak goyah oleh glamor dunia
Tak patah oleh fashion-fashion mereka
Tahajjudmu yang tak pernah terlewat
Wawasanmu yang luas
Semangat jihadmu yang luar biasa
Kasih sayangmu tanpa pamrih
Kau sungguh lembut
Namun ada kekuatan dahsyat
Dalam kelembutanmu
Kau manager yang handal
Selalu setia temani sang pemimpin
Kau sungguh ibu yang sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar