AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Rabu, 12 Agustus 2009

Bintang, Mentari, dan Awan

Masih kulihat cerah bintang di dingin pagi ini.
Maaf, semalam ku tak melihat indahmu.
Dan bulan pun serasa enggan pergi.
Ets, bulan tak boleh bandel.
Bulan boleh bertemu lagi malam nanti.
Sampai bertemu nanti malam bulan.
Semoga masih ada nafas dan detak jantung tersisa.
Kini saat bagi mentari tebarkan senyum.
Alhamdulillah, tanaman bisa berfotosintesis lagi.
Jemuran-jemuran itu juga harus kering.
Biarkan mentari sorotkan jurus magnetnya.
Hingga semua air tertarik padanya.
Merajutkan diri menjadi bunga-bunga putih di awan.
Siap menjadi kristal-kristal indah penyegar alam.

Tujuan Masih Panjang

Luruskan Pandangan
Tataplah ke depan
Tegakkan langkah
Tujuan masih panjang
Lintasan masih jauh menantang.

Terimakasih

Terimakasih
Untuk sebuah pelajaran moral yang sangat berharga.
Ketulusan memang mahal harganya.
Sebuah bungkus yang indah belum tentu berisi indah.
Ketika semua gerak menyembunyikan motif.
Apa yang tampak di luar jauh dari hakikat yang sebenarnya.
Ketika mata dipenuhi oleh silau warna-warni dunia.
Diskriminasi pun menjalar.
Omong kosong!
Dan semua berubah menjadi bebek.

Dimana Dirimu?

Dimana dirimu?
Aku membutuhkanmu
Aku butuh bahumu
Tuk sandarkan beban ini
Aku butuh kehadiranmu
Tuk luapkan air mata ini
Bolehkan kupinjam bahumu sebentaar saja.
Aku butuh sandaran
Hingga air mata ini reda
Dan beban ini kembali ringan.

Seperti Pengembara

Aku menangis
Untuk semua beban ini
Seperti pengembara yang kelelahan
Seorang diri lalui kejam belantara
Dan semua hanya memandang
Terdiam
Tanpa gerakan
Tak ubah seperti patung
Pengembaraan ini bukan untuk diri sendiri
Mengapa semua terdiam?
Mana gerakan?
Mana tangan-tangan itu?
Mana????!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 11 Agustus 2009

Tawadhu'


"Tawadho' takun kannajmi laaha linadzirin 'alaa shofahaatil maai wa huwa rofii'un, walaa takun kaddukhoni ya'lu binafsihi 'alaa thobaqootil jawwi wahuwa wadhiiun"

Jadilah kamu seperti bintang, tampak rendah dan kecil di atas genangan air. Namun sesungguhnya tinggi dan jauh lebih besar dari pada bumi. Janganlah kamu seperti awan, tampak tinggi di atas, padahal sebenarnya rendah.

Kadang kita merasa diri kita jauh lebih baik dari orang lain, sehingga kita sombong dan meremehkan orang lain, menganggap orang lain bodoh dll...... padahal belum tentu hakikatnya demikian. Setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagai contoh:

Seorang doktor yang sukses dalam bidang akademisnya naik sebuah perahu yang dibawa oleh seorang nelayan yang tidak pernah sama sekali belajar. Di atas sungai yang tenang tanpa ombak, sang doktor berkata:


Doktor : "Pak........! apakah Bapak bisa membaca?"
Nelayan : " Tidak bisa Pak"
Doktor : " Pak......! apakah anda bisa menulis?"
Nelayan : " Tidak bisa juga Pak"
Doktor : "Ah, gimana? jadi Bapak itu bodoh ya...? tidak ada ilmunya.....!"
Nelayan hanya berdiam diri menyimak celotehan doktor tersebut.

Di tengah perjalanan melewati arus sungai yang deras ombaknya, perahu tersebut menjadi goyang karena diterpa ombak. Si doktor mulai kebingungan dengan apa yang terjadi, kemudian ia berkata:
Doktor :" Ada apa Pak.....!?"
Nelayan :" Biasa Pak goyang, tapi biasanya juga perahunya terbalik......"(sambil senyum nelayan itu menjawab)
Doktor :" Biasa gimana.....? Kalau terbalik beneran gimana....?"
Nelayan :" Bukannya Bapak orang pintar....? Bisa segalanya...?...... Bapak bisa berenang?" (tanya balik nelayan sambil tersenyum)
Doktor :"Tidak bisa...." (sambil dipenuhi rasa malu sang doktor menjawab).
Nelayan :(Berkata dalam hatinya "Pak....Pak.... makanya... jangan sombong dulu....!")

Nyata sudah dari cerita di atas bahwasanya seorang yang tidak pernah sekolah pun mempunyai kelebihan dari pada orang yang sudah sukses dalam bidang akademisnya.

Senin, 10 Agustus 2009

Segara dan Semesta Embun

By Muhammad Taufik Affandi

Sayangnya langit bukan milikku.
Jika langit milikku tentu sudah kuserahkan padamu.
Dari awannya, birunya, kilaunya, pelanginya, hingga bintang malamnya.
Semua kan kuletakkan di kakimu.
Karena engkau, Segara, tak pernah menghitung berapa banyak air yang kau uapkan saat surya menemuimu,
tak pernah sayang menghamparkan luas bayumu menjadi bulir kristal.
Karena kamu tahu bumi dan satria yang berjuang di atasnya memerlukan air untuk meneguk kehidupan.
Karena kamu insyafi bahwa kristal itu akan lahir pada pagi hari......

Menjadi

Sebulir

Embun.

Telapak daun, hijau tengadah menyambut kelahirannya.
Tak pernah kau bayangkan sesuatu yang tak tampak di mata seperti kristal air,
dapat membentuk sebuah kesempurnaan harmoni antara jiwa yang bening dan suci.

Dan yang bisa kau ombakkan dari dasar terdalammu hanyalah puji, puji, dan puji pada Allah.
Lalu syukur, syukur, dan syukur pada-Nya.
Hingga malam pupus di mata manusia.... segara terus mendeburkan tasbihnya.
Beitupun surya, belum dapat menuntaskan kekagumannya pada ciptaan-Nya, bertafakur dalam, merenungi keajaiban ini.

Keajaiban yang melahirkan kesejukan, senyum, dan kekuatan bagi bumi dan siapa saja yang melukis pagi sebagai tempat terindah dalam hidup.
Keajaiban yang setiap kali kita melihat ke dalam beningnya tiba-tiba kita melihat diri kita sendiri, kelucuan kita, sejarah dan mimpi-mimpi kita.

Sejarah dan mimpi pula yang mengingatkanku bahwa segara tak pernah meminta langit sebagai balasan.
Karena ia sendiri telah memiliki langit dan apapun yang ada pada langit.


Alumni KMI 6 2006


Tiga tahun yang lalu
Sebuah waktu yang dinanti selalu
Kini berlalu
Here we are "ELFAITH BLEZZEDA"
Marhalah Al-Fatihah Alumni Kulliyatul Mu'allimat Al-Islamiyah angkatan 14

Gontor Putri 1

Gerbang Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1

Masjid.....................

Jl. Nusantara 1

Gedung Khodijah

Gedung Kuwait

Minggu, 09 Agustus 2009

Hegemoni Barat Menjajah Kita

Hegemoni barat benar-benar telah berhasil menjajah umat muslim. Serangan-serangan itu begitu gencar diluncurkan melalui media-media massa. Tengok saja program-program yang ditawarkan oleh stasiun televisi. Semuanya bernuansa barat yang menyuguhkan pola hidup matrialis, dan hedonis. Semua mengejar materi. Mulai dari sinetron, musik, telenovela, film-film barat, iklan-iklan dll. Semua menampilkan gaya hidup dan budaya barat yang jauh dari nilai-nilai islam. Parahnya, masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim menikmati suguhan-suguhan tersebut, bahkan banyak yang mengikuti gaya hidup tersebut.

Baik sinetron, iklan maupun acara-acara lainnya yang ditayangkan di televisi tidak hanya menyuguhkan cerita ataupun promosi produk saja, namun di dalamnya menawarkan budaya, gaya hidup, busana, dan cara berpikir yang matrialis. Mengejar kesenangan dunia semata. Semua berkiblat pada barat. yang tidak mengangguk kepada barat, dicap sebagai "kampungan", "kolot", "tradisional" dll.

Ada satu dua acara yang menyuguhkan nilai dan khazanah Islam. Namun sayang sekali, acara tersebut lebih banyak menampilkan hal-hal yang bersifat mistis, ghaib, dan angker. Seakan memberi kesan bahwa islam penuh dengan hal-hal yang mistis dan menyeramkan. Padahal, hakekatnya bukanlah seperti itu.

Sebenarnya masih banyak sekali khazanah Islam yang bisa ditampilkan. Mengapa tidak ada pemilik stasiun televisi yang mencoba menampilkan ilmu pengetahuan Islam, baik tentang tokoh-tokoh dan ilmuan-ilmuan Islam dalam sejarah? Atau acara pengajaran mambaca Al-Qur'an, bahasa Arab, Balaghah, membahas nilai seni dan makna dalam Al-Qur'an, indah bentuk muamalah dalam Islam, falsafah-falsafah Islam, atau bisa juga mengungkap keagungan makhluk-makhluk di alam semesta, dll. Mungkin mereka takut tidak mendapatkan sponsorship, karena .... tujuan utama mereka hanyalah untuk uang dan "berapa besar keuntungan yang saya dapat?", tanpa memikirkan dampaknya bagi para generasi penerus bangsa.

Money Politik

Pemilu
Para penguasa promosikan diri
Tebar pesona dengan iming-iming janji tak pasti
Sebarkan bayaran
"Berapa anda memberi saya?", kata rakyat
Kepercayaan itu telah punah
Money politik berkuasa

Penguasa pun terpilih
Dan ia tak lagi pikirkan rakyat
"Anda sudah saya bayar ketika kampanye,
sekarang tidak perlu menuntut-nuntut saya,
karena saya sudah hilang banyak uang.
Sekarang giliran saya untuk mengembalikan modal." Ucap penguasa

Serangan

Gencar sekali serangan itu
Dimana-mana
Tiap detik
Terselubung
Tanpa jejak
Cerdik
Licik
Benar-benar ampuh
Rusakkan cara berpikir
Sebuah pembiusan akal sehat
Terbungkus hedonitas yang wah
Bukan status jadi incaran
Namun jiwa yang diserang

Sabtu, 08 Agustus 2009

Hanya Untuk Wanita

Wahai wanita,
Pakaian adalah penutup
Bukan Pembungkus
Bukan pembalut
Pakaian seorang muslimah adalah penutup semua aurat yang harus ditutup.
Berpakaian adalah ibadah
Jangan sekedar budaya

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan ALLOH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Wahai wanita, ayat ini sangat istimewa untuk kamu
Wahai wanita, berpakaianlah untuk beribadah
Wahai wanita, jauhkanlah niatmu berpakaian karena riya'
Wahai wanita, selamatkanlah dirimu dengan berpakaian yang syar'i dan berpahala
Wahai wanita, hargailah dirimu dengan berpakaian
Wahai wanita, Jangan mau dijajah dengan mode
Wahai wanita, kita punya prinsip!

Perpisahan

Ia menangis
Tangisi perpisahan
Namun tangisan tak akan mampu urungkan perpisahan
Semua punya jalan yang harus dilalui
Mungkin dengan perpisahan
Sadarkan diri arti indah pertemuan
Berpisah jasad tak harus pisahkan jiwa
Meski jauh di mata
Namun dekatlah di hati
Jika kau rindu
Tataplah bulan di senyap malam
Karena di saat itu aku pun juga sedang menatap bulan

Pasukan Iblis Hitam

Mereka datang tanpa permisi
Siapa mereka?
Katanya sih pasukan pengaman
Pasukan pengaman dari negeri barat
Hey........ lihat!
Pasukan pengaman acungkan pistol
Menodongkan ke setiap nyawa
Lemparkan rudal laksana mainan
Lalu berpesta dan bertepuk tangan
Rayakan hilangnya nyawa manusia
Sepertinya pasukan pengaman itu bukanlah manusia
Tak ada ciri manusia di diri mereka
Oh..... mungkin mereka alien
Atau iblis hitam berparas manusia

Garis Finish

Garis finish itu pasti datang
Menyapa semua makhluk
Tanpa tahu kapan
Kenapa
Dari mana
Dan siapa
Siapkah menyambut garis finish?
Lalui lintasan penantian
Siapkan bekal
Di persinggahan yang sejenak
Tuk masa depan kelak

Uang


Kertas itu ampuh
Dahsyat
Putuskan pelangi indah persaudaraan
Rubah teman menjadi lawan
Bisukan mulut-mulut manusia
Menghapus hitam menjadi putih
Melukis putih menjadi hitam
Membunyikan palu sang hakim
Membuat kepala terangguk
Membeli tawa
Membeli teman
Bahkan membeli harga diri pun mampu

Jumat, 07 Agustus 2009

Do'a Perpisahan

by Brother

Pertemuan Kita Di Suatu Hari
Menitiskan Ukhwah Yang Sejati
Bersyukurku Ke Hadrat Ilahi Di Atas Jalinan Yang Suci

Namun Kini Perpisahan Yang Terjadi
Dugaan Yang Menimpa Diri
Bersabarlah Di Atas Suratan
Ku Tetap Pergi Jua

Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku
Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu
Ya Allah Bantulah Hamba Mu

Mencari Hidayah Daripada Mu
Dalam Mendidikkan Kesabaranku
Ya Allah Tabahkan Hati Hamba Mu
Di Atas Perpisahan Ini

"Teman Betapa Pilunya Hati Menghadapi Perpisahan Ini.
Pahit Manis Perjuangan Telah Kita Rasa Bersama. Semoga
Allah Meredhai Persahabatan Dan Perpisahan Ini. Teruskan
Perjuangan"

Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku
Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu
Ya Allah Bantulah HambaMu

Senyuman Yang Tersirat Di Bibirmu
Menjadi Ingatan Setiap Waktu
Tanda Kemesraan Bersimpul Padu
Kenangku Di Dalam Doamu

Semoga Tuhan Berkatimu

Rabu, 05 Agustus 2009

Mereka

Untuk sebuah kehidupan
Mereka jalani sebuah peran
Kali ini mereka bukanlah raja
Juga bukan para menteri
Mereka duduk menanti
Entah siapa yang dinanti
Tanpa kepastian
Coba berikan jasa
Kepada siapa yang datang
Di pangkalan mereka berkumpul
Dari pagi hingga senja
Adakah permusuhan
Persaingan

Kalah Dalam Perang

Lagi-lagi aku kalah dalam perang
Ada apa ini?
Mengapa aku selalu kalah?
Terus mematung layaknya mayat hidup
Tanpa arti
Dan mungkin setan-setan sedang berpesta
Rayakan kekalahanku

Pembenaran Artikel Editor Sebuah Surat Kabar

by Himmah

Editor sebuah koran dituntut untuk minta maaf oleh anggota DPR karena artikel yang dimuat berjudul "SETENGAH ANGGOTA DPR KORUPSI". Benarlah, di edisi berikutnya sang editor minta maaf dengan mengganti judul artikelnya dengan "SETENGAH ANGGOTA DPR TIDAK KORUPSI".

Keadilan di Negeriku

by Mu'minatus F.

Wahai Jaksa Agung
Wahai anggota dewan kehakiman
Yang selalu mempertahankan keadilan
Adilkah?!
Bila anak jalanan dirazia?
Pencuri ayam dihajar?
Preman ditembak?
Sementara para bangsawan
Yang aktif dan selektif
Terdidik menjadi jutawan yang cerdas
Dalam memanipulasi uang rakyat
Dengan menciptakan strategi
Yang tersusun rapi
Sempurna tanpa cacat
Berjalan mulus tanpa kendala
Kemudian...........
Duduk manis tanpa dosa
Di bungalau mewah milyaran rupiah
Tanpa cerca.

Senin, 03 Agustus 2009

Yakin ada Dia

Tinggal
Biar
Tak usah risau
Yakin ada Dia
Serahkan padaNya
Jika memang baik..... tak akan kemana
Jika tidak...... relakan pergi

Hadiah dalam Jajanan

Saat ini hampir di setiap jajan atau snack yang dijual untuk anak-anak menjanjikan hadiah di dalamnya. Baik hadiah berupa barang maupun uang yang secara langsung ada di dalam bungkus snack, ataupun berupa kartu kecil yang harus digosok terlebih dahulu untuk mengetahui apakah si pembeli mendapatkan hadiah atau kurang beruntung. Pastinya putra-putri kita sangat senang jika beruntung dan mendapatkan hadiah, entah itu 500 rupiah, 1.000 atau bahkan ada yang mendapat 10.000 rupiah. Anak-anak bisa jadi akan ketagihan dan terus ingin berpetualang mendapat hadiah dengan sistem keberuntungan. Dan ini bisa menjadi salah satu trik para podusen makanan ringan agar hasil produksinya laku di pasaran.

Jika dilihat sekilas, untuk ukuran orang dewasa mungkin ini merupakan hal yang sepeleh. Namun, untuk ukuran anak kecil, secara tidak langsung hal itu sama saja dengan mengajarkan dan membiasakan putra-putri kita praktek berjudi.

Sabtu, 01 Agustus 2009

Emmmm Cerita Anak Desa

Anak-anak desa itu penuh semangat. Ceria. Terus bergerak nikmat. Seakan tak pernah lelah. Anak-anak geng Timur alias geng Pak Boran. Entah darimana ceritanya bisa muncul julukan itu. Konon, di sekitar situ ada seseorang yang bernama Pak Boran. Siapa dia? aku pun juga tidak tahu.

Geng Pak Boran dikenal sebagai anak-anak penurut. Berbeda dengan geng Pak Jinten. Geng Pak jinten anak-anaknya nakal-nakal. Bandel. Urakan. Suka kabur waktu pelajaran Matematika sama Fisika. Bolos sekolah gara-gara ngedos. Suka membuat para Guru naik darah. Biang ribut di kelas. Kalau ada buah kelapa atau mangga yang tiba-tiba menghilang esok pagi, pasti pelakunya adalah geng pak Jinten. Wkwkwkkkkk. Sory fren..... hmmmmmm. Geng pak Jinten paling males kalau disuruh belajar. Pinternya nyontek doang. Tapiii.... kalau lagi main voli atau sepak bola, huuuuuuu jagonya tuh! Penguasa lapangan. geng pak Boran ataupun Pak Jinten, yang jelas keduanya sama-sama anak desa.

Aku sendiri masuk dalam geng anak-anak pak Boran. Mungkin karena rumahku sendiri berada di kawasan Pak Boran. Pojok desa dekat sawah. Anak petani asli. Asli desa bangeeeet....... Tapiii bangga kok jadi anak desa. Hidup dalam lingkungan yang.... lumayan agamis lah. Meskipun anak petani, ketika adzan subuh menggema Ibuku pasti membangunkanku. Kalau ibu yang membangunkan biasanya...... bentar aaah.... masih ngantuk! Tapi itu tidak bertahan lama. Karena kalau tidak segera keluar........ Bapak sudah siap dengan sebatang sapu lidi di tangan. Wkwkwkwkwkkkkkkkk......... takuuttttt.......... Tapiii Alhamdulillah, pendidikan keluarga yang menyenangkan. Disiplin!

Termasuk disiplin dalam sholat. Sholat jamaah bersama keluarga; Bapak, Ibu, Kakak, Hmmmm...... so sweaaat....... Meskipun sedang nyingkuk-nyingkuknya belajar atau pun mengerjakan PR bersama temen-temen -belajar kelompok di rumah ceritanya- , tapi kalau adzan Isya terdengar..... break dulu! Stop belajarnya! sholat Isya dulu. Belajarnya lanjut habis sholat. Temen-temen so pasti bawa mukenah sendiri-sendiri. Temen-temen geng Pak Boran. Cewek doang tapiii Yang laki-laki yaaa belajarnya di rumah yang laki-laki juga lah. Di rumahnya Fiqi Zuliawan, anak geng pak Boran juga. (Sori fren, nyebutin nama u tanpa izin).

Anggota geng Pak Boran yang cewek sendiri ada aku, si kembar Ahda yang biasa dipanggil Ida, dan Maria yang biasa dipanggil Iya. Si kembar yang ga pernah absen kalau ada lomba nari 17 Agustusan. Dan selalu jadi juara. Ada Azifatul Afiyah or Fiya, Terus Nikmatul Hasanah yang biasa dipanggil Enik. Miss u fren................. kabarnya gimana ya sekarang?

Enaknyaaaa menjadi anak desa. Bisa main-main nyebur sungai alias kali penuh lumpur sambil cari ikan kecil-kecil. Atau menyusuri pematang sawah. Menikmati angin sambil duduk-duduk di gubuk. Eh, gubuk susun tempat favorit dulu masih ada ga ya? Atau main Obak Sodor alias Gobak Sodor rame-rame. Jadi inget dulu main obak sodor rame-rame waktu bulan puasa. Selesai main......... haus......... minum dah rame-rame. Glek glek glek............... segarnya................ ga haus lagi! Heheeee ssssssssssttttttt jangan ngomong2 ya! Atauuu main merdekaan alias lompat tali pakai karet yang disambung-sambung. Mainnya di jalan "wetan oma" dekat sawah. Teduh sih. banyak bambu. Tapiii sekarang udah ditebangi. kalau ada sepeda yang lewat......."sek sek sek..... ono sepeda!" break dulu bentar. Atauu.... main sepak bola rame-rame. Wkwkwkwkkkk...... cewek kok main sepak bola. Atauuu....main badminton sore hari. Main badmintonnya gantian, soalnya raketnya cuma ada 2. Antri-antri....... Terus............. berenang. Wkwkwkwkkkkkkk aku paling parah kalau masalah berenang. Bisanya cuma gaya batu. Ga berani ke tengah deh. Pernah nyoba sekali ke tengah. Walhasil, aku mau tenggelam. Arusnya di bawah deras banget. jadi aku ga mampu berdiri. Padahal kalau aku berdiri airnya paling cuma seleher. Kucari-cari pegangan. ga nyampe-nyampe. Kupikir..... tamatlah riwayatku. Tapiiii......hmmmm....... temanku mendekat. Alhamdulillah, Allah masih menyelamatkanku. Dapat pegangan. Ga jadi tenggelam. Habis itu kapok. Ga berani lagi ke tengah. Mo tau berenang dimana? Yang jelas bukan di kolam renang. Juga bukan di sungai karena di desaku ga ada sungai. Adanya sumur. Masa mau berenang di sumur? Ya udah deh, berenangnya di waduk. Wkwkwkwkkkk aliran waduk gitu dah. Ga kebayang........ limbah apa aja yang mengalir ke situ.......

Teruuussss main catur. Biasanya main catur sama si Didik Hermawan. Anak geng Pak Boran juga. tetangga sebelah. kalau pulang sekolah terus ga ada kerjaan di rumah..... biasanya main catur. Capek main catur yaaaa manjat pohon jambu air. Petik, terus makan deh di atas pohon. Dah kayak monyet aja. Atauuu... naik genting rumah. Bersihin daun-daun kering yang mampir di atas talang. So sweaaat.......

Back to myself

Namanya anak desa, tugas rutinitas rumah tiap pagi yaaa ngeluarin ayam dari kandang plus kasih makanlah. Teruss... nyapu deh! Sorenya masukin lagi, nyapu lagi, kalau udah pulang habis ngaji. Tugas mingguan? Biasaaaa..... ngambil kulit padi alias dedak dari seleb -or tempat penggilingan padi biar kulitnya lepas- buat masak Ibu. Bantulah apa yang bisa dibantu. paling dua sampe empat karunglah. Pernah waktu itu lagi bonceng dedak pake sepeda. Satu karung doang. Eeee..... dedaknya jatuh di jalan. Ga bisa naikin ke sepeda lagi coz ga ada sandaran buat sepeda. Wal akhir...... pulang-pulang lapor dedaknya jatuh di jalan, ga bisa naikin lagi. Hehehhhhheeeee

Emmmm sekarang ceritanya aku udah duduk di bangku MTs nih. Dah gede gitu lho! Tiba-tiba aku dipanggil nih sama Bapak ke ruang tamu. Kenapa ya? Disuruh duduk. Terus disuruh melihat ke jalan luar lewat jendela. Kenapa? Ga ada apa-apa tuh? Adanya juga ibu-ibu sama mbak-mbak lagi ngobrol duduk-duduk. "Lihat itu yang ga pakai kerudung. Rambutnya kelihatan. Bajunga juga pendek. yang seperti itu ga boleh. kalau sudah keluar rumah, perempuan itu harus menutup rambutnya........" Kata Bapak (pake bahasa jawa tapiii). Ya elaaaa..... ternyata Bapak mau ngasih tau ntu to....... Lakinna laa ansaa bihii abadan. Insya Allah. Ets, pernah juga waktu sore-sore waktu lagi duduk-duduk di luar rumah, terus ngelihat langit yang berwarna kuning keemasan gitu deh.

Kutanya "Kok langitnya warnanya kuning gitu kenapa sih?" .
"Itu sorot api neraka. Karena saking panasnya" Kata Bapak.
"Kok sampe sini?"
"Iyaaa............"
"oooo........"
"Makanya......................"
Namanya anak keciiiil........ percaya deeeeehh.

Sekarang..... anak-anak desa itu..... berpencar. Meniti jalannya masing-masing. Untuk sebuah kehidupan. Untuk sebuah perubahan yang lebih baik. Semoga kelak bertemu lagi. Miss U All............. Ahiiiiiiin.........




Topeng

Aku tahu
Ada topeng
Ada ketidak nyamanan
Ada peran palsu
Tanpa kenikmatan
Tanpa penjiwaan
Senyum hambar
Paksaan

Maaf
Ah, lagi-lagi aku cuma bisa bilang maaf

Munafik

Di depan A
Tapi belakang Z
Depan ada senyum
Padahal hati beda
Kenapa begitu?
Kenapa Z berubah jadi A?

Ah, munafik!
Pengecut!

Untuk apa kalau semua cuma palsu
Tawa palsu
Canda palsu
Kata-kata palsu

Munafik!

Cengeng

Kalah
Lemah
Mana jiwa yang dulu?
Masa hanya karena itu saja keok
Cengeng
Mana jiwa keras dulu?
Mana jiwa kebal itu?

Jangan coba menoleh
Tujuan masih panjang

Tapi kerikil ini begitu tajam
Lebih tajam dari batu yang dulu
Seakan melekat
Susah

Yakin ada malaikat di sana
Namun..........
Malaikat?

My Mum is Amazing

She wakes up early in the morning with a smile
And she holds my head up high
Don’t you ever let anybody put you down
Cos you are my little angel

Then she makes something warm for me to drink
Cos it’s cold out there, she thinks
Then she walks me to school, Yes I aint no fool
I just think my Mom is amazing

She makes me feel
Like I can do anything
and when she’s with me
there’s no where else, I’d rather be…

After School, she’s waiting by the gate
I’m so happy that I just can’t wait
To get home to tell her how my day went
And eat the yummy food, only my Mom makes

Then I wind her up cos I don’t wanna bath
And we run around the house with a laugh
No matter what I say, she gets her way
I think my Mom is amazing

In the evening, she tucks me into bed
And I wrap my arms around her head
Then she tells me a tale of a girl far away
Who one day became a princess

I‘m so happy, I don’t want her to leave
So she lies in bed with me
As I close my eyes, how lucky am I
To have a Mom that’s so amazing

Then I wake up in the morning, she’s not there
And I realize she never was
And I’m still here in this lonely orphanage
With so many just like me

And as my dreams begin to fade
I try hard to look forward to my day
But there’s a pain in my heart that’s a craving
How I wish I had a Mom that’s amazing
Would be amazing

Semua Pergi

Semua keluar
Pergi
Undur diri

Perjuangan memang berat
Butuh pengorbanan
Jasad
Pikiran
Lelah

Kalau semua egois dan mau enak
Bukan perjuangan namanya

Kalau semua pergi
Lalu siapa disini
Kalau semua undur diri
Lalu siapa