AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 11 Maret 2012

Katakan TIDAK!! untuk Badmood



“Biasa… lagi badmood dia”, pernahkah engkau mendengar kata-kata semacam ini? Atau.. jangan-jangan itu dirimu sendiri?

Badmood, marah-marah, jelas bukan potret sikap seorang muslim. Dan sesungguhnya badmood itu merupakan salah satu bentuk keegoisan dalam diri seseorang. Childish banget deh. Waah, harusnya tinggal di hutan aja orang kayak gitu. Hidup tu bermasyarakat, jangan sampai kita seenaknya badmood terus marah-marah kepada orang-orang di sekitar kita. Emangnya orang-orang di sekitarmu babumu?


Seorang muslim tu harusnya ramah, murah senyum, bisa mengontrol emosi. Gak ada dalam kamus seorang muslim kata-kata “badmood”, karena badmood tu... bisa menyakiti perasaan orang lain lho…. Hayoo… bisa menular juga tau.

Bagaimana menyikapi orang yang suering sekali pake banget badmood? Diemin aja orang kayak gitu. Cuekin aja. Gak usah diajak bicara. Harus dikasih pelajaran. Daripada kalau ngomong nyakitin hati…. kan sakit… mendingan diem. Gak usah diajak ngomong. Anggap aja dia tidak pernah ada. Gak usah dipikirin.

Eh, bukankah seorang muslim dilarang mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari? Hmmm… tergantung…. Saudara yang gimana dulu… kalau orang yang sering marah-marah dan ngomongnya pedes makan hati gitu, apa ia termasuk saudara kita? Gak banget deh punya saudara kayak gitu. Dari pada ngomong nyakitin hati, kan mending diemin aja.

1 komentar: