AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Selasa, 29 Juni 2010

Mahmoud Ahmadinejad

Mahmoud Ahmadinejad, siapa yang tak tahu sosok Presiden Iran yang satu ini. Sosok yang berani bersikap tegas menentang Amerika.

Ceritanya tadi pagi selepas subuh, aku melihat tumpukan majalah NUKHBAH di ruang tamu kamar DEMA. Rupanya cetaka NUKHBAH edisi kedua sudah jadi. Kuambil satu dan kubaca lembar demi lembar. Cetakan edisi kedua malah banyak salahnya dibanding cetakan pertama. Tapi, bagaimanapun harus tetap disyukuri. Yups, evaluasi tuk edisi selanjutnya. Ada satu artikel yang menarik bagiku tentang sosok Ahmadinejad, presiden Iran yang digambarkan seperti sosok Umar bin Abdul aziz masa kini. Sosok Ahmadinejad yang sederhana. Aku jadi tertari untuk membaca dan mengetahui lebih jauh tentang sosok presiden Iran yang satu ini.

"Ah, entar browsing di net, ah!", ujarku.
"Itu lho, Mukin punya banyak artikel tentang ahmadinejad.", ucap Ari, temenku. Mukmin juga salah satu temen kami. "Diakan ngefan banget sama Ahmadinejad.", lanjut Ari.
"Iya?"
"Iya. sampai-sampai dia menambah-nambahi namanya menjadi Mukminatus Fitria Dinejad." Jelas Ari. wkwkwkwk..... "Setelah itu kita menambahi,
habis itu dihujat."

Yups, berikut ini sekilas tentang sosok Mahmoud Ahmadinejad.


Mahmoud Ahmadinejad (lahir di Aradan, 28 Oktober 1956) adalah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Sebelumnya ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 - 28 Juni 2005. Ia dikenal sebagai seorang tokoh konservatif yang mempunyai pandangan Islamis. Ahmadinejad lahir di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai anak seorang pandai besi. Keluarganya pindah ke Teheran saat ia berusia satu tahun. Ia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.

Pada tahun 1980, Ahmadinejad adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan, organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran. Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Ia terlibat dalam misi di Kirkuk, Irak. Ahmadinejad kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, ia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil periode 1993-1997.

Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, ia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan lebih mementingkan nilai keagamaan dalam kegiatan di pusat kebudayaan. Setelah dua tahun menjadi walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran.

Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.

Itulah kalimat pembuka penyiar TV memperkenalkan seorang Ahmadinejad. Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (berkualitas tinggi tentunya) ke sebuah masjid di Teheran. Ia lalu mengganti karpet istana dengan karpet murah.

Mantan walikota Teheran itu menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!

Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.

Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.

Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.

Bisa gak ya Presiden maupun para menteri Indonesia bersikap demikian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar