Malam ini kukayuh sepedaku dari gedung Saudi 1 menuju gedung Mesir. Ceritanya aku habis ngawas ujian anak-anak kelas 5 or we call as "muroqibah". Kunikmati perjalanan malamku bersama sepedaku tercinta yang selalu setia menemaniku kemanapun aku pergi.
Yups, suasana ujian memang selalu ramai kalau malam. Anak-anak belajar hingga larut. Bahkan biasanya ada yang sampai jam 2 malam masih bersuara menghafalkan pelajaran yang akan diujikan esok hari. Subhanallah.
Kulihat langit malam ini. Subhanallah, what a beautiful the sky! amazing! bintang-bintang nampak cerah. Bulan juga nampak separuh.
O iya, jadi inget. Kali ini aku tidak mengukur lama waktu kecepatan sepeda yang kukayuh. Ya, dulu aku sering menghitung berapa lama waktu yang kubutuhkan selama perjalananku di atas sepeda dari auditorium hingga depan kamar tanpa mengayuh sepeda sama sekali. Yups, roda sepeda kubiarkan berputar sendiri mengikuti tinggi-rendahnya jalanan yang kulalui tanpa ada gaya yang keluar dari kakiku. Dan ternyata akau berhasil menempuh perjalanan auditorium sampai Mesir tanpa mengayuh sepeda. Namun pernah juga berhenti di tengah perjalanan. Yups, aku bisa mengambil sebuah kesimpulan sederhana (siapapun juga tahu sih sebenarnya) bahwa kecepatan perputaran roda dipengaruhi oleh permukaan medan yang dilalui, jumlah muatan udara dalam roda, dan energi yang diterima roda (kayuhan).
Yups, suasana ujian memang selalu ramai kalau malam. Anak-anak belajar hingga larut. Bahkan biasanya ada yang sampai jam 2 malam masih bersuara menghafalkan pelajaran yang akan diujikan esok hari. Subhanallah.
Kulihat langit malam ini. Subhanallah, what a beautiful the sky! amazing! bintang-bintang nampak cerah. Bulan juga nampak separuh.
O iya, jadi inget. Kali ini aku tidak mengukur lama waktu kecepatan sepeda yang kukayuh. Ya, dulu aku sering menghitung berapa lama waktu yang kubutuhkan selama perjalananku di atas sepeda dari auditorium hingga depan kamar tanpa mengayuh sepeda sama sekali. Yups, roda sepeda kubiarkan berputar sendiri mengikuti tinggi-rendahnya jalanan yang kulalui tanpa ada gaya yang keluar dari kakiku. Dan ternyata akau berhasil menempuh perjalanan auditorium sampai Mesir tanpa mengayuh sepeda. Namun pernah juga berhenti di tengah perjalanan. Yups, aku bisa mengambil sebuah kesimpulan sederhana (siapapun juga tahu sih sebenarnya) bahwa kecepatan perputaran roda dipengaruhi oleh permukaan medan yang dilalui, jumlah muatan udara dalam roda, dan energi yang diterima roda (kayuhan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar