AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 27 Juni 2010

Semangat Muhasabah. Moga lebih baik.

Hari Senin, 1 Rajab 1431, ketika itu kami mengadakan acara buka puasa bersama. Acara diawali dengan sholat maghrib bersama, kemudian tausiyah. Salut for my teacher. Thanks Mirs. Jazakillah. Meskipun hujan, namun beliau tetap datang memimpin sholat, bergabung buka puasa bersama kami, juga memberikan tausiyah.

Masih teringat olehku ucapan beliau. Ya, teruslah berbuat kebaikan. Menabung pahala. Sebarkan kebaikan إن أحسنتم إحسنتم لأنفسكم وإن أسأتم فلها . Selalu bermuhasabah terhadap diri sendiri. Sudahkan hari ini sholat lima waktu berjamaah? Sudahkah sholat Rowatib? Dhuha? Tahajjud? Sudahkah kita bersedekah hari ini? Sudahkah kita berpuasa? Sudahkah kita tersenyum hari ini? dan bannyak lagi lainnya. syukron usth. atas segala motivasi yang diberikan kepada kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar