AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 20 Juni 2010

Senyum





Mari sejenak kita bermuhasabah.


Pernahkah ketika ada orang yang menyapamu atau mengucapkan salam kepadamu dengan tulus, kamu menyambutnya atau menjawab salamnya dengan bermuka masam? Atau dengan tampang tanpa ada keramahan ddan senyuman?



تبسمك في وجه أخيك صدقة



Kamu-kamu pasti sudah sering mendengar hadist tersebut kan? Mengapa tidak direalisasikan dalam keseharianmu.

Tersenyum, mungkin seakan merupakan suatu hal yang sepelah. Namun bisa jadi kekuatannya dahsyat luar biasa. Senyum membuat hati kita lebih bersih, lebih tenang, damai deh. So, keep your smile. Tersenyumlah kepada dunia, maka dunia akan tersenyum kepadamu. Jangan tularkan masalahmu ataupun cemberutmu dan marahmu kepada orang lain. Bersikaplah dewasa. Tataplah dunia dengan jiwa optimis, hati yang bersih, lapang dada.



Yups, gtu dong, senyum...... !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar