AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Rabu, 10 Juni 2009

Dia-dia

Dia dengan dunianya
pergaulannya
fashion-fashionnya
bahasanya
candanya
katanya sih tren masa kini
nikmati masa muda
yaaa...
mumpung masih muda
bebas
dunia

Dan dia...
katanya sih ga jaman
kolot
ga bisa ngakak
isengpun ada batasnya
ga bebas ah!
ga bisa nikmati masa muda
tapiiii....
ah, siapa bilang ga bebas?
siapa bilang ga bisa menikmati masa muda?
siapa bilang kolot?
dia lebih hebat
perhatikan deh
menyejukkan
dunia dan akhirat

kamu dia apa dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar