AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Sabtu, 20 Juni 2009

Naluri

by Miss Diniati M. Hudaya

Selalau saja ada onak di antara komunikasi. Ada ruang waktu sedikit kosong mengisi hati. Terasa datar lalui hari perjuangan. Yaaah... Perjuangan hati setiap hari untuk melawan setiap bisikan menyesatkan. Faktanya adalah memang naluri wanita dan naluri lelaki tak sama. Berbeda luar biasa, harus diakui dengan arif. Agar kita mampu ekspresikan setiap kekurangan dan kelebihan untuk gapai kebaikan bersama.

Adalah fakta:
1. Naluri Wanita
a. Cintanya hanya satu & setia
b. Ingin memiliki seutuhnya
c. Cemburu (Pencemburu)
d. Perasaannya tinggi dengan firasat tajam
e. Banyak perhatian & selalu minta diperhatikan
f. Sulit melupakan peristiwa

2. Naluri Lelaki
a. Cintanya mudah berganti
b. Egonya tinggi
c. Logikanya mengalahkan perasaan
d. Mudah melupakan
e. Cuek & acuh
f. Ingin selalu mencoba-coba yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar