AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Senin, 22 Juni 2009

Pilihan

Silahkan pilih
Kenikmatan dan penjiwaan dalam langkah
atau sekedar gugur kewajiban
Silahkan pilih
Kesungguhan dan tanggungjawab
atau masa bodoh
Silahkan pilih
lapang dada atau marah-marah
Silahkan pilih ketulusan atau sekedar topeng

Ada banyak pilihan warna kehidupan
Kau pilih warna merah, kau jadi merah
Awas!
jangan salah pilih!
Jangan salah langkah!
Jangan nyasar!
Jangan salah tujuan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar