AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Jumat, 12 Juni 2009

Karantina Kelas VI

Subhanallah, sungguh pengalaman yang luar biasa. Menguji batas puncak kemampuan kita. Kemampuan dan kekuatan fisik juga mental.

Kutatap rayon se[ulang dari masjid menuju tempat karantina yang biasa disebut dengan "mahjar". "Kapan ya bisa langsung tidur habis Isya? Merebahkan badan...". hati berbisik.

Melewati malam-malam dengan mata terjaga. Menerjang dingin angin tanpa jaket. Salah sendiri jaketnya ga dibawa! Hehe... Jaketnya pendek. Ga' syar'i sih! Beli baru...? Ah! Ga segampang itu kaleee... Ya elaa... segitunya....


Menatap lembaran-lembaran itu.
Mencoba merekamnya kuat-kuat.
Meski kadang mata terpejam.
Lalu beristighfar dan terbuka kembali.
Pernah sekali hingga jam tiga pagi.
Tanpa rasa ngantuk sedikitpun. Minum kopi siiiih.... gara-gara Mushtholahul Hadits yang belum pernah kuingat sebelumnya. Huuuh! Tidur setengah jam lalu bangun menghadap-Nya.

Dan ketika kutatap lembaran-lembaran soal esoknyaaa... Yang keluar di otak malah kata-kata "Duh! Ini yang mana ya?" Campur aduk ga karuan. Ini nih buah hasil SKS alias sistem kebut semalas.

So, buat siapa ja jangan pernah deh belajar dengan SKS. Asli menyiksa diri tanpa hasil!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar