AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Kamis, 04 Juni 2009

Marah

Haaaaaaaaa!
Maaf kalau harus marah
Ah, ga!
Ga perlu aku minta maaf

Prihatin............
Persetan itu semua!
Keprihatinan menggores luka
Untuk apa?

Mungkin ada hikmah......
Persetan dengan hikmah!
Hikmah yang mengecewakan!
Mana yang lebih penting?

Bingung.....
Birrul walidain apa birrul mudarris?


Positif thinking...
Tersenyum.......
Ga mampan!

Kadang kita terlalu egois
Saling ingin dimengerti
Meremehkan tujuan orang lain

Memang....
Ada tujuan asal

Karena ada di atas......
Susah melihat ke bawah

Empati.......
Empati apa emosi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar