AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 24 Oktober 2010

Studi Banding ke Yunani

Kemaren sempat baca koran haria Republika tentang kepergian 8 orang anggota DPR ke Yunani. Studi Banding, gtu ceritanya. Tadi pagi juga masih jadi berita di Republika. Dana yang dihabiskan 1,5 milyar.

Mungkin bagi mereka yang punya uang ratusan milyar sih... 1,5 milyar itu keciiil. Tapi bagi mereka yang gak punya uang... wah... banyak banget tuh 1,5 milyar. Termasuk bagiku juga tuh. Hehe...

Entah pertimbangan dan alasan apa yang menjadi argumentasi bagi anggota DPR tersebut hingga tetap ngotot liburan ke Yunani di kala kondisi ekonomi Indonesia hancur seperti sekarang ini. Eh, bukan liburan deng, studi banding katanya. Bahkan sudah diprotes pun tete aja ngotot berangkat ke Yunani. Katanya sih... informasi dari internet masih kurang. Padahal... menurut berita... Yunani kan... negeri yang lumayan kuat tuh. Kuat korupsinya maksudnya.... Meski dulu sempat menjadi pusat peradaban, namun kondisi pemerintahannya saat ini banyak dilanda korupsi. Btw, Anggota DPR yang ke Yunani mau belajar apa ya dari Yunani? Ya...h semoga bukan hanya sekedar jalan-jalan ngabisin uang rakyat.

Kalo biaya ke Yunani pake uang pribadi sendiri sih its ok. (Hah?!! pake uang snediri?!!!) Tapi ini pake uang rakyat. Lha, kalau rakyat selaku yang punya uang gak setuju, gimana coba?! Apa gak lebih baik kalau uang 1,5 milyar itu dipake untuk membangun sekolah di pelosok desa yang tergolong super miskin. Di pelosok Papua misalnya, atau dipake untuk membantu orang-orang miskin yang jauh lebih membutuhkan dari pada hanya sekedar studi banding ke Yunani.

Hmmm... kita lihat ajalah hasilnya nanti. Semoga hasil studi banding ke Yunani bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi perbaikan ekonomi dan kondisi Indonesia. Termasuk memperbaiki mental-mental koruptor para pejabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar