AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Rabu, 08 April 2009

Dunia Maya

Seperti kecanduan
Aku menyelami dunia maya
Dunia yang penuh kebohongan
Kepalsuan.......
Omong kosong........
Sia-sia..........
Tanpa guna.........
Namun susah sekali untuk kabur
Seperti terjerat dalam penjara

Hmmmmmm..........
Aku muak dengan semua ini
Mau muntah

Nurani menjerit untuk insaf
Namun nafsu terus melawan
Bisiskan setan menerkam

Hmmm.......
Selamat tinggal kepalsuan
Selamat tinggal dunia yang menyesakkan

Bismillahirrohmanirrohim
Kita takbir kembali
Sucikan diri
Dekatkan diri pada Ilahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar