AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Kamis, 23 Juli 2009

Mengapa Islam yang Dipojokkan?

Barusan baca harian Republika. Berita meledaknya Bom di hotel JW Marriot dan Rizt Carlton masih menjadi headline halaman pertama. Mengapa setiap kali ada insiden peledakan bom, seakan-akan Islam menjadi sorotan utama? Pesantren digeledah, ulama dicekal tanpa ada bukti dan alasan yang pasti.

Islam agama damai, sama sekali tidak mengajarkan kekerasan. Pandangan Islam fundamental dan segala julukan buruk yang digencarkan pihak-pihak anti Islam selama ini sama sekali tidak masuk akal dan tidak benar. Islam ya Islam. Islam yang sesuai dan berdasar pada Al-Qur'an dan Hadits. Islam agama yang universal, perfeck, aturan dari Sang Pencipta. Aturan dari Yang Maha Tahu tentang ciptaan-Nya. Tentu saja semua untuk kebaikan manusia itu sendiri. Agar manusia bahagia dunia dan akhirat.

Entah julukan dan pandangan buruk apa lagi yang akan terus mereka gencarkan dalam menyerang agama Islam.

Begitu juga halnya dengan lembaga pendidikan pesantren. Tidak ada pesantren yang mengajarkan kekerasan. Justru pesantren merupakan lembaga pendidikan yang banyak memberikan andil dan sumbangsih bagi kemajuan Indonesia. Tengoklah kembali sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mayoritas para pejuang tersebut berasal dari lembaga pendidikan pesantren. Atau...... apakah ini semua merupakan sinyal adanya ketakutan akan kebangkitan Islam?

Satu hal yang membuatku tertarik waktu membaca harian Republika tadi adalah satu paragraf terakhir dalam artikel halaman 3. Di situ ditulis bahwa Abu Bakar Ba'asyir mengatakan bahwa Central Intellijence Agency (CIA), dinas rahasia Amerika Serikat terlibat dalam serangkaian bom di Indonesia.

Kalo dipikir-pikir........... bisa jadi dan tidak tertutup kemungkinan di belakang semua itu adalah Amerika. Selama ini media massa dan aparat keamanan mayoritas menyorot Islam, seakan Islam dipersalahkan. Mungkin suasana dan padangan semacam inilah yang ingin digencarkan. Dan tidak tertutup kemungkinan di belakang semua ini ada di Amerika Serikat dengan segala skenario jahatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar