AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Sabtu, 25 Juli 2009

Nikmatnya Pagi Ini


Subhanallah.....Alhamdulillah....
Nikmatnya pagi ini
Cerah
Biru
Angin lembut
Kicau burung
Lukisan indah apapun
Tak akan bisa menandingi biru itu
Ada kelapangan disana
Luas
Tanpa batas
Berpadu dengan warna putih mempesona

Oh hoo.....
Ada asap yang baru terbang
Tampaknya ia tahu kemana harus melangkah
Untuk terus cairkan diri
Menjalani tugas sebagai sosok awan dan air

Ada Sang Pengatur di balik itu semua
Jika saja semua pohon di dunia ini menjadi kuas
Dan air laun menjadi tinta
Tuk lukiskan keagunganNya
Takkan bisa.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar