AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Minggu, 16 Mei 2010

Thomas Cup

Tadi sempat liat pertandingan Thomas Cup Indonesia lawan China. Seru banget.

"Bismillah, kamu bisa!" Ucap slah satu temenku memberi support.
"Cayo2!"
"Ouw....!!!!", ketika bola yang dipukul Simon Susanto keluar garis
"Yee........"
"Yups, masuk!"
"Alhamdulillah"
"Yaahh...."
"Yes!"
"Ga pa2... jangan emosi"
"Yahh.... bakalan kalah ni Indonesia.", ketika Susanto tertinggal jauh di babak ke-3.
"ga' boleh gitu dong, Semangat!"
"Ayo, kamu bisa!"
"Ya Allah, berikan kemenangan bagi Indonesia"
"Out!"

Semua tegang..... semangat memberi support meskipun hanya menonton lewat televisi. Hehee...
Dan semua kecewa di akhir pertandingan. Ya, Indonesia kalah dari China dengan skor 3-0

Jadi inget my brother nih. Inget ketika dulu nonton badminton bareng di rumah. Segitu ngefannya sama rexy mainaki sampe2 anaknya dikasih nama rexy juga. Sekarang lagi nonton juga ga ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar