AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Sabtu, 14 November 2009

Alhamdulillah

Alhamdulillah, selesai juga beres-beres bukunya. Hmmm.... ternyata ada beberapa artikel dari buletin mingguan yang cukup menarik. Karya miss Heni Kusumaningsih. Terus, sempat nemuin KHSku beberapa semester yang lalu. Lecek. Maklum, kalo dapet KHS ga pernah disimpen. Asal naruh. Sok ga peduli gitu sama nilai kuliah. Eh, tapi semester 5 dah insaf kok. Mulai disimpan. Eh, wait! kok KHS semester 7 ga ada ya? tukaaan............... hehehee.....

Bongkar-bongkar & beres-beres kardus buku, eh...... malah nemuin kliping tentang Jose Mourinho. Yups, Jose Mourinho dengan berbagai berita tentangnya plus foto-foto kerennya. Tapi..... kok sekarang ga begitu suka ya sama sepak bola. Ga kayak dulu.

Let's go back to the artikel. Gini nih artikelnya:

judulnya Tips Bercinta. heheee...... ets, jangan negatif thinking lho ya!

Wanita mana yang tidak suka diperhatikan, dikasihi, dan dicintai. Semuanya membutuhkan itu, bahkan kaum Adam juga seperti itu halnya, saya rasa tidak jauh berbeda. Tapi, bagaimanapun, proses mencintai harus sesuai dengan aturanNya.

Apabila kita mendambakan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, maka prosesnya juga harus sesuai dengan syariatNya. Kedua belah pihak harus bisa menahan diri agar hubungan yang terjalin sesuai dengan syariatNya. Jadi, jangan coba-coba bermain hati apabila belum siap untuk duduk mengucapkan kalimat ijab qobul.

Dalam pernikahan, permasalahannya bukan sekedar menyatukan seonggok daging, bukan sekedar mencintai tubuhnya. Membangun sebuah keluarga, bukan hanya memikirkan bagaimana hidup, bukan hanya bagaimana punya rumah dan punya penghasilan, karena sapi juga punya cita-cita yang sama tentunya. Idealisme membangun sebuah keluarga harus lebih dari itu. Bagaimana kita mendidik keluarga untuk menuju Dia. Keluarga yang bisa membentangkan sajadah panjang untuk beribadah kepadaNya.

Bicara tentang cinta, berjilid-jilid buku atau berGB flashdisk tidak akan muat membicarakannya. Karena apabila cinta itu sudah datang, susah untuk menolaknya. Nah, apabila rasa itu datang, anda tidak perlu menolak perasaan itu. Karena semakin anda tolak, semakin kuat tegangannya. Yang anda perlukan adalah merubah energi cinta itu dengan menyalurkan kepada hal-hal yang positif. Misalnya dengan memaksimalkan pekerjaan harian dan lebih berkonsentrasi untuk terus memperbaiki hidup dalam hari-hari yang anda lalui.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar