AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Senin, 23 November 2009

Materialis

Ya, Tampaknya sifat materialis telah banyak melekat dalam diri bangsa Indonesia. Apa-apa diukur dengan uang dan "berapa keuntungan buatku?" atau "Apa yang saya dapat?".

Ceritanya ada temenku yang jatuh naik motor. Ketika itu temenku berboncengan berdua naik sepeda motor mengantarkan anak/siswa yang sakit ke rumahnya. Karena kurang hati-hati ketika menyeberang jalan raya, mereka pun tertabrak oleh motor yang lumayan cepet dati belakang. Jatuh pastinya. Ban motor bagian depan bengkong. Alhamdulillah, tidak ada yang terluka parah. Hanya lecet-lecet dan keseleo. Alhamdulillah siswa yang mereka bawa juga tidak luka parah. Bingung bagaimana menghubungi kami yang ada di sekolah, akhirnya mereka meminjam handphone salah seorang yang membantu mereka. "Ini mbak pake hp saya. Nanti tinggal bayar". Materialis banget sih. Boleh dipinjemi hp tapi harus bayar. Untung saja pada waktu itu mereka bawa uang. Akhirnya temenku menelpon dan tak lupa memberikan uang kepada pemilik hp karena telah berbaik hati meminjami hp. Hmm..... materialis dan perhitungan banget. Bahkan dalam hal menolong pun masih saja materialis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar