AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Sabtu, 21 November 2009

Imunisasi


Hari apa ya ? Oya, hari Rabu kemaren. Ketika aku sedang mengawas ujian di MI. Ada puskesmas keliling. Imunisasi campak buat anak-anak, gitu ceritanya. Heboh. Anak-anak banyak yang nangis coz ketakutan dan ga mau diimunisasi.

Jujur, dalam hati ku kurang setuju juga. Kok mendadak gitu sih? Kenapa pemberitahuaannya ga dari kemaren? Setidaknya kan kita bisa minta izin dulu kepada wali murid, boleh ga anaknya diimunisasi.

Soalnya ku pernah denger hal negatif tentang imunisasi. Ternyata imunisasi itu berasal dari yahudi yang ditujukan buat generasi muslim. Kita juga tidak tahu pasti zat apa dan dari apa zat yang disuntikkan tersebut berasal. Entahlah!

So, lain kali, buat para dokter dan puskesmas manapun itu, kalau mau mengadakan imunisasi dll hendaknya jauh-jauh hari. Jangan mendadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar