AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Rabu, 30 Desember 2009

Ikan

Ceritanya, ada temenku yang lagi memelihara ikan hias. Saking cintanya sama ikan, sampai-sampai semua ikan peliharannya punya nama. Satu ikan yang paling ia sayang namanya Ozie. Hmmmm..... maniak ikan, sukanya ngobrol sama ikan peliharaannya. Dan ia tak akan lupa "memandikan ikannya" tiap pagi. Ganti air aquarium maksudnya....

Sebenernya sich ku suka juga sih liatin ikan peliharannya. Cantik sih. Tapi.... kadang ngerasa kasihan juga. Terkurung. Penyiksaan tuh! Tiap kali aku lihat ikan itu..... pasti selalu berenang melek. Kapan ya tidurnya? Kok ga pernah liat ikan-ikan itu tidur ya? Atao.... ikan memang ga pernah tidur? Selalu bergerak dan melek setiap detik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar