AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Senin, 21 Desember 2009

Palestina VS Israel

Kemarin, pulang kuliah aku sempat menyaksikan aksi para mujahid Palestina melawan tentara Israel dan mobil-mobil thanknya yang besar. Melihat lewat layar kaca maksudnya. Yups, benar-benar perlawanan yang tidak seimbang. Batu melawan thank-thank berpeluru plus rudal. namun, meskipun hanya bersenjatakan batu dan bom molotov, para pejuang Palestina tetap berani maju menghadapi rudal-rudal Israel tak berperikemanusiaan itu.

Dapat diprediksikan dengan pasti, jika para pejuang Palestina memiliki senjata juga, mereka pasti menang. Dan aku yakin Israel akan keok tak punya nyali. Israel hanya berani jika beramai-ramai dan bersenjata. Dan kurasa, dalam hati mereka memiliki katakutan menghadapi perlawanan dan semangat juang para mujahid Palestina. (Eh, kok jadi sok tahu gini ya?).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar