AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Sabtu, 26 Desember 2009

Supaya aman, kita menabung di bank?

Pernahkah anda membaca buku PKN atau IPS atau Bahasa Indonesia untuk anak-anak SD? Khusunya anak SD atau MI kelas satu? Mungkin anda pernah membaca soal semacam ini: "Supaya uang kita aman, kita menabung di....." Dan jawaban yang paling tepat yang tersedia adalah "di Bank".

Gawat kalau anak-anak sampai tahu kalau akhir-akhir ini banyak bank-bank yang error. Uang di bank ga jelas lari kemana. Berapa banyak nasabah yang kehilangan uang gara-gara ada pencurian oleh pihak bank sendiri. Kemudian sistem pemungutan tiap bulan yang dilakukan di bank, yang ga jelas juga hukumnya.

Kayaknya..... pertanyaan dan doktrin tentang keamanan bank sudah tidak berlaku lagi dech. Dan sebaiknya tidak perlu didoktrinkan ke anak didik kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar