"Cina Melawan Pornografi", begitu judul resonansi harian Republika hari ini.
Cina meningkatkan hadiah uang tunai bagi orang yang melaporkan laman porno. Pakan lalu, Cina menyerahkan sekitar 32 ribu dolar AS sebagai hadiah untuk para pelapor. Bukan hanya itu saja. Cina bahkan telah melarang Youtube, twitter, bahkan juga facebook. Meskipun keputusan Cina tersebut memancing konflik, terutama dengan Google, sehingga Google menyatakan akan keluar dari Cina karena pemerintah itu memberlakukan sensor ketat, namun ancaman Google akan keluar dari Cina tidak membuat negara ini mengubah sikapnya. Dan Cina telah memiliki mesin pencari sendiri yang bernama baidu, yang menurut riset, baidu semakin banyak diminati, membuat peminat Google di Cina semakin berkurang.
Itu Cina, negara komunis. Bagaimana dengan Indonesia? Kenyataannya pornografi masih bebas tersebar di Indonesia. Coba kita ingat kembali bagaimana proses penetapan RUU pornografi. Uu.... penuh dengan kontrofersi. Padahal Indonesia mayoritas berpenduduk muslim.
Oya, ada satu lagi. Berdasarkan survei inside facebook, Indonesia menempati urutan kedua negara tercepat pertumbuhan facebook, setelah AS.
Sejenak terdetik dipikirku. Apa sih sebenarnya tujuan memasang gambar-gambar porno? Uangkah? Kok ga malu ya? Apakah sudah merupakan hal biasa? Apakah memang sudah dianggap biasa memakai pakaian yang memperlihatkan aurat? Atau berjoged dan ditonton oleh banyak mata dengan busana dan gerakan yang...... gimana ya, ga pantes deh pokoknya. Kok suaminya ga melarangnya ya? Kok suaminya rela sih aurat istrinya disaksikan banyak orang? Orang tuanya juga kok tidak melarang ya? Apakah berpakaian yang memperlihatkan aurat wanita telah dianggap hal yang wajar?
Cina meningkatkan hadiah uang tunai bagi orang yang melaporkan laman porno. Pakan lalu, Cina menyerahkan sekitar 32 ribu dolar AS sebagai hadiah untuk para pelapor. Bukan hanya itu saja. Cina bahkan telah melarang Youtube, twitter, bahkan juga facebook. Meskipun keputusan Cina tersebut memancing konflik, terutama dengan Google, sehingga Google menyatakan akan keluar dari Cina karena pemerintah itu memberlakukan sensor ketat, namun ancaman Google akan keluar dari Cina tidak membuat negara ini mengubah sikapnya. Dan Cina telah memiliki mesin pencari sendiri yang bernama baidu, yang menurut riset, baidu semakin banyak diminati, membuat peminat Google di Cina semakin berkurang.
Itu Cina, negara komunis. Bagaimana dengan Indonesia? Kenyataannya pornografi masih bebas tersebar di Indonesia. Coba kita ingat kembali bagaimana proses penetapan RUU pornografi. Uu.... penuh dengan kontrofersi. Padahal Indonesia mayoritas berpenduduk muslim.
Oya, ada satu lagi. Berdasarkan survei inside facebook, Indonesia menempati urutan kedua negara tercepat pertumbuhan facebook, setelah AS.
Sejenak terdetik dipikirku. Apa sih sebenarnya tujuan memasang gambar-gambar porno? Uangkah? Kok ga malu ya? Apakah sudah merupakan hal biasa? Apakah memang sudah dianggap biasa memakai pakaian yang memperlihatkan aurat? Atau berjoged dan ditonton oleh banyak mata dengan busana dan gerakan yang...... gimana ya, ga pantes deh pokoknya. Kok suaminya ga melarangnya ya? Kok suaminya rela sih aurat istrinya disaksikan banyak orang? Orang tuanya juga kok tidak melarang ya? Apakah berpakaian yang memperlihatkan aurat wanita telah dianggap hal yang wajar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar