AHLAN WA SAHLAN

Puisi adalah jiwa. Luapan perasaan. Dalam puisi ada cinta, nostalgia, ideologi, dan rasa syukur.


Tulislah apa yang ada di pikiranmu. Luapkan dalam coretan-coretan indahmu. Dan sepuluh tahun lagi mungkin kau akan tertawa atau bahkan mungkin coretan itu akan menjadi sebuah memori yang mahal. menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa dikenang. Yups, selagi kita masih bisa menulis, kenapa kita tidak meluapkannya dalam coretan-coretan? Meskipun coretan itu hanya bisa kita nikmati sendiri (hehe... menghibur diri ni?)

Pernah frustasi gara-gara karyamu gak pernah diterima? Nasiiib... nasiiib. Kalo iya, berarti kamu senasib dong ma aku. Asiiik ada temen senasib nih! Ceritanya aku lagi frustasi nih lianna (kan biasanya pake coz, sekarang ganti lianna ja biar lebih..... apa ya? lebih bernuansa kearaban gitu deh! Biar ga English mulu!) puisiku ga diterima di majalah yang pernah kukirim, akhirnya bikin blog sendiri ja deeeh. Yaah, nikmati sendirilah.

Kamis, 07 Januari 2010

OPTIMIS Dan PANTANG MENYERAH.


Pernah merasa putus asa? Atau... merasa dalam kesulitan or banyak masalah? Kayak..... sakumu rata, susah belajar, bisnis bangkrut, or lagi patah hati ? (waduh, mati dong kalo hatinya patah?). Atau... kamu sedang dalam keraguan "Bisa ga ya.......???" "YUPS, KAMU BISA!" Just say to yourself that YOU CAN! Coz, dirimu adalah apa yang kamu pikirkan. Just think that you wil succes, so you will! Amin.

Tentunya kamu-kamu sudah tahu kan berapa kali Thomas Alfa Edison gagal dalam penelitiannya untuk menciptakan sebuah lampu pijar yang dapat menyala terang. Yups, ia telah mengalami kagagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Bukan
hanya itu saja. Ternyata, pada masa kecilnya, Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya. Hingga ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajarnya sendiri di rumah. Di rumah dengan leluasa Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri. Ibunya sendiri menyiapkan laboratorium kecil untuknya. Dan pada usia 12 tahun, ia bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Yups, itulah sekilas riwayat tentang Thomas Alfa Edison.

Pada saat Edison mencapai keberhasilannya dalam menciptakan lampu pijar, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alfa Edison menjawab: “SAYA SUKSES, KARENA SAYA TELAH KEHABISAN APA YANG DISEBUT KEGAGALAN”. Bayangkan dia telah banyak sekali mengalami kegagalan yang berulang-ulang. Bahka
n saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, Thomas Alfa Edison menjawab: “DENGAN KEGAGALAN TERSEBUT, SAYA MALAH MENGETAHUI RIBUAN CARA AGAR LAMPU TIDAK MENYALA”. Luar biasa, Thomas Alfa Edison memandang kegagalan dari kaca mata yang sangat positif. Kegagalan bukan sebagai kekalahan tapi dipandang dari sisi yang lain dan bermanfaat, yaitu mengetahui cara agar lampu tidak menyala.

Cara pandang positif Thomas Alfa Edison, tidak menyurutkan semangat, bahkan tetap mampu meyakinkan orang
lain untuk mendanai “Proyek Gagal” nya yang berulang-ulang. Ini juga satu hal yang luar biasa. Adakah kita mampu menyakinkan orang untuk mendanai riset kita yang telah gagal berulang-ulang?

Terus.....
pernah dengar tentang Orville dan Wilbur Wright? Yups, Tul! Mereka adalah dua bersaudara yang panyang menyerah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menciptakan sebuah pesawat terbang. Dan akhirnya besi berton-ton pun dapat terbang dengan kecepatan yang luar biasa. Semua berawal dari mimpi. Mimpi untuk bisa terbang seperti burung.

Eh, mereka itu orang-orang Barat lho. How about us?
So, buat k
ita semua, JUST BE OPTIMIS!
KALAU
KAU MENYERAH KALAH KARENA TAK MENEMUKAN JALAN KELUAR, LANTAS KAU KEMANAKAN ALLAH?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar