Selama ini Amerika Serikat menggembor-gemborkan kepada dunia sebuah citra buruk tentang HAMAS. Menganggap HAMAS sebagai suatu gerakan teroris.
Sebenarnya siapa yang pantas disebut teroris? Siapa yang melakukan penyerangan terlebih dahulu? Siapa yang melakukan pembantaian besar-besaran?
HAMAS sama sekali bukan gerakan teroris. HAMAS adalah gerakan pembelaan diri. Jihad untuk membebaskan tanah air. Bukankah telah diakui oleh semua undang-undang di seluruh negara, bahwa mengadakan pembelaan terhadap tanah air itu wajib? Ini tidak hanya diakui oleh hokum Islam sendiri. Barat pun mengakuinya.
Seringkali kita membela Palestina hanya dengan ucapan saja, tanpa ada tindakan nyata. Inilah yang menyebabkan umat Islam lemah, dan membuat Amerika dan Israel merasa kuat. Padahal, kekuatan mereka sebenarnya berada dalam kekuasaan Arab dan kaum muslimin. Khususnya bidang ekonomi. Di antara tujuan mereka menyerang negara-negara Islam adalah untuk menguasai perekonomian negara Islam. Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT., bahwa mereka sungguh berambisi untuk hidup. Allah berfirman:
Mereka berperang untuk mencari hidup. Mereka tahu semua kekuatan mereka berada dalam genggaman kaum muslimin. Karena itu, cara terampuh untuk mengalahkan mereka adalah mengembargo ekonomi dan bekerjasama sesama kaum muslimin di segala penjuru.
Islam dating untuk memberikan kebaikan kepada semua manusia, bukan ditindas seperti saudara-saudara kita di Palestina. Kita mempunyai kewajiban mencegah kebodohan, baik dalam bidang tsaqofah, maunpun kebodohan agama yang tersebar di kalangan kaum muslimin. Tapi, manakala mereka membiarkan penjajahan terus berlangsung seperti yang terjadi di Palestina, kaum muslimin tak mampu berbuat apa-apa. Jangankan untuk membuat kemajuan dan penemuan-penemuan baru, hari-hari mereka disibukkan oleh perang dan ketidaknyamanan. Ini harus dihentikan. Kalau tidak, sekarang mungkin kaum muslimin di Palestina yang mengalami penjajahan, dan tidak mustahil hari-hari mendatang akan melanda kaum muslimin di belahan bumi lain.
Sebenarnya siapa yang pantas disebut teroris? Siapa yang melakukan penyerangan terlebih dahulu? Siapa yang melakukan pembantaian besar-besaran?
HAMAS sama sekali bukan gerakan teroris. HAMAS adalah gerakan pembelaan diri. Jihad untuk membebaskan tanah air. Bukankah telah diakui oleh semua undang-undang di seluruh negara, bahwa mengadakan pembelaan terhadap tanah air itu wajib? Ini tidak hanya diakui oleh hokum Islam sendiri. Barat pun mengakuinya.
Seringkali kita membela Palestina hanya dengan ucapan saja, tanpa ada tindakan nyata. Inilah yang menyebabkan umat Islam lemah, dan membuat Amerika dan Israel merasa kuat. Padahal, kekuatan mereka sebenarnya berada dalam kekuasaan Arab dan kaum muslimin. Khususnya bidang ekonomi. Di antara tujuan mereka menyerang negara-negara Islam adalah untuk menguasai perekonomian negara Islam. Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT., bahwa mereka sungguh berambisi untuk hidup. Allah berfirman:
Mereka berperang untuk mencari hidup. Mereka tahu semua kekuatan mereka berada dalam genggaman kaum muslimin. Karena itu, cara terampuh untuk mengalahkan mereka adalah mengembargo ekonomi dan bekerjasama sesama kaum muslimin di segala penjuru.
Islam dating untuk memberikan kebaikan kepada semua manusia, bukan ditindas seperti saudara-saudara kita di Palestina. Kita mempunyai kewajiban mencegah kebodohan, baik dalam bidang tsaqofah, maunpun kebodohan agama yang tersebar di kalangan kaum muslimin. Tapi, manakala mereka membiarkan penjajahan terus berlangsung seperti yang terjadi di Palestina, kaum muslimin tak mampu berbuat apa-apa. Jangankan untuk membuat kemajuan dan penemuan-penemuan baru, hari-hari mereka disibukkan oleh perang dan ketidaknyamanan. Ini harus dihentikan. Kalau tidak, sekarang mungkin kaum muslimin di Palestina yang mengalami penjajahan, dan tidak mustahil hari-hari mendatang akan melanda kaum muslimin di belahan bumi lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar